Cerita Penyandang Disabilitas Taklukan Gunung Marapi, Merangkak Senti Demi Senti hingga ke Puncak
Elfin Nugraha membagikan cerita perjuangannya saat berhasil menaklukan puncak Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Elfin Nugraha membagikan cerita perjuangannya saat berhasil menaklukan puncak Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat.
Pria berumur 24 tahun ini rela merangkak senti demi senti hingga ke puncak gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (Mdpl)
Ini perlu Elfin lakukan karena dirinya merupakan penyandang disabilitas daksa polio.
Lulusan SMK 2 Padang jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini mendaki gunung Marapi seperti merangkak, dengan menggunakan kedua tangan, dikarenakan kedua kakinya kena polio sejak kecil.
Bagi Elfin mendaki gunung, untuk menantang dirinya sendiri.
Baca juga: VIRAL Transformasi Gadis setelah Sempat Luka Parah karena Kecelakaan, Dulu Dibully Kini Dipuji
Selanjutnya, untuk membuktikan dirinya yang memiliki keterbatasan namun tetap bisa mendaki gunung.
"Rencananya naik gunung sudah lama, semenjak Tahun 2019 juga pernah."
"Namun, hanya dibawah tidak sampai puncak, kalau kemarin sampai puncak Marapi," kata Elfin Nugraha, Jumat (29/1/2021).
Elfin mendaki gunung bersama sebanyak 12 pendaki lainnya, yang dikenal di media sosial.
Di antara para pendaki itu, dirinya adalah satu-satunya disabilitas yang mendaki gunung saat itu.
"Bulan Juli 2020, saya DM pendaki gunung yang bawa Fiersa Besari ke Semeru, saya sampaikan keadaannya, namun karena Covid-19, baru Januari bisa mendaki gunung," kata anak pertama dari tiga orang bersaudara ini.
Untuk sampai ke puncak Gunung Marapi , Elfin membutuhkan waktu selama tiga hari.
Mereka mulai nanjak, Rabu, (6/1/2021) pagi sampai Sabtu (9/1/2021) pagi.
"Kam jalan mulai jam 10 pagi, sampai sebelum magrib, kita camping."