Satu Keluarga Tewas Keracunan Gas Genset di Lumajang, Berikut Penjelasan Ilmiah dari Dokter
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius memberikan penjelasannya soal kejadian satu keluarga tewas keracunan gas genset.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius memberikan penjelasannya soal kejadian satu keluarga tewas keracunan gas genset.
Dia mengatakan, segala jenis mesin yang menggunakan bahan bakar bensin akan selalu mengeluarkan uap limbah.
Ini sangat berbahaya jika sampai terhirup manusia.
"Itu asapnya ada limbah bahan bakar yang mana ada kandungan macam-macam. Paling banyak CO2 atau monoksida yang mana itu bersifat toxic alias racun," ujar dr Bayu, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Remaja Didakwa 6 Pembunuhan karena Tembak Anggota Keluarganya, Ada Bayi Ikut Tewas di dalam Perut
Lebih lanjut, kata dr Bayu, jika karbon monoksida dihirup tubuh dengan jumlah banyak bisa berakibat fatal.
Sebab karbon monoksida bisa mengikat sel darah merah dalam tubuh manusia.
"Ini yang bikin orang bisa kehilangan oksigen," jelasnya.
Maka dengan adanya kasus itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak lagi menyimpan genset di ruangan tertutup.
"Sebelum-sebelumnya juga sudah pernah ada kasus seperti ini. Oleh karena itu, penting kiranya saat menggunakan genset diperhatikan keselatamannya. Jangan asal-asalan," tuturnya.
Kejadian Sebelumnya
Satu keluarga di Kabupaten Lumajang dikabarkan tewas setelah diduga keracunan gas yang keluar dari mesin genset.
Diketahui keluarga ini tinggal di Dusun Krajan III, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang.
Sedangkan musibah berawal saat mereka menyalakan genset didalam rumah semalaman.
Tewasnya satu keluarga ini terjadi setelah menggelar acara tahlilan.
Berdasarkan informasi yang ada, mereka tewas diduga akibat keracunan gas monoksida dari genset, Rabu (27/1/2021).
Mereka adalah Nasir (60), Sukariyah (48), dan putrinya Sherlin (8).
Baca juga: Gara-gara Permintaan Maaf Tidak Diterima, Seorang Pria Nekat Tusuk Temannya hingga Tewas
"Itu kan kemarin listrik padam dari jam 3 sore terus baru nyala jam 9 pagi. Selama itu genset nyala ditaruh di dalam rumah," kata Kartajib, kerabat korban, Rabu (27/1/2021).
Kejadian itu berawal saat keluarga Nasir sedang mengadakan acara tahlilan. Pasalnya 3 hari yang lalu nenek Sukariyah meninggal dunia.
Lantaran di kawasan itu listrik padam, acara tetap diselenggarakan dengan memanfaatkan genset sebagai penerangan.
"Jadi pakai genset. Selesai acara genset dimasukkan rumah sampai jam 1 malam tapi dalam keadaan masih nyala," ujarnya.
Setiba pagi tadi sekira pukul 09.00 WIB, anak pertama Sukariyah berkunjung ke rumah.
Saat pertama kali membuka pintu rumah tercium bau kimia.
Baca juga: Pria di Sumedang Tikam Temannya Hingga Tewas Gara-gara Permintaan Maaf Tak Diterima
Mendapati hal yang ganjil, kata Kartajib, anak pertama langsung mengecek kondisi Nasir yang sedang berada di ruang tengah.
Namun sayang, Nasir sudah didapati dalam keadaan tak bernyawa.
"Terus dia masuk ke kamar lihat ibu dan adiknya ternyata juga sudah meninggal," katanya.
Sejak diketahui satu keluarga itu meninggal dunia, tragedi pilu itu sontak saja langsung menggerkan warga setempat.
Rumah duka terlihat dipenuhi kerabat maupun tetangga korban.
Isak tangis mereka juga tak terelakan.
Hingga akhirnya suasana haru dan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran mengantar satu keluarga itu ke tempat pemakaman.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Acara Tahlilan Berakhir Pilu, Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Rumah, Fakta Genset Nyala Terkuak dan Satu Keluarga di Lumajang Tewas Diduga Keracunan Gas Genset, Kadinkes Beri Pesan pada Masyarakat
(Tribunjatim.com/Tony Hermawan)