Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Sragen: Sesuai dengan PPKM Saja

Gerakan Jateng di Rumah Saja mendapatkan tanggapan berbeda dari Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati,

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Soal Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Sragen: Sesuai dengan PPKM Saja
TribunJateng.com/Mahfira Putri
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, ketika ditemui di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen, Senin (31/8/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait pemberlakuan PPKM tahap dua disertai gerakan Jateng di Rumah Saja.

SE dari Gubernur Jawa Tengah No. 443.5.001933 itu berisi terkait pemberlakuan PPKM tahap dua disertai gerakan Jateng di Rumah Saja yang dilakukan Sabtu dan Minggu (6-7/2/2021).

Meski begitu, pusat berbelanja dan pasar di Kabupaten Sragen akan tetap buka saat gerakan Jateng di Rumah Saja digelar.

Dikutip dari Tribunjateng.com, Kamis (4/2/2021), keputusan itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, usai melakukan rapat dengan jajaran Forkopimda dan dinas lintas sektoral.

Yuni menerangkan tidak ada penutupan di Sragen selama gerakan Jateng di Rumah Saja.

Baca juga: Ganjar Pranowo Serukan Gerakan Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari 2021, Ini Ketentuannya

Baca juga: Seperti Apa Gerakan Jateng di Rumah Saja? Ganjar Pranowo: Siapa Tahu Jawa Tengah Bisa jadi Contoh

Hanya saja, operasi yustisi akan diperketat pada Sabtu dan Minggu.

"Tidak ada penutupan 2 x 24 jam selama 2 hari itu."

BERITA TERKAIT

"Sesuai dengan PPKM saja, termasuk tambahannya barangkali adalah pada saat Sabtu dan Minggu nanti operasi yustisi akan semakin ketat," terang Yuni, Rabu (3/2/2021).

Orang nomor satu di Sragen itu mengatakan tindakan tersebut boleh dilakukan, karena SE oleh Gubernur Jawa Tengah perihal Jateng di Rumah Saja bersifat diminta.

Pada operasi yustisi nanti, TNI-Polri akan berkeliling dan melakukan operasi.

Kegiatan seperti olahraga, kumpul-kumpul pada saat Sabtu dan Minggu tidak diizinkan.

Yuni mengaku juga akan mengimbau kepada para ASN agar tidak keluar rumah dan keluar kota.

Menurut keterangannya, keputusan ini berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Dia mengatakan jika PPKM di beberapa daerah tidak berhasil ,namun Sragen berhasil melaksanakannya dan efektif.

Sebelumnya, dilansir jatengprov.go.id, Ganjar menyebut adanya gerakan Jateng di Rumah Saja ini bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan disinfektan.

“Hanya dua hari tempat-tempat keramaian pariwisata toko pasar kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu,” jelasnya.

Ganjar berharap pelaksanaan Jateng di Rumah Saja dapat memunculkan kesadaran pada masyarakat.

Sebab, pelaksanaan ini takkan efektif tanpa partisipasi masyarakat.

“Sehingga kita harapkan masyarakat dua hari tidak tumpah ruah di jalan. Semua ada di rumah dan kita minta partisipasi ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat," terangnya.

Ganjar mengatakan, kebijakan ini merupakan respons dari daerah setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu menyebut pelaksanaan PPKM gagal.

“Dan cara itulah yang kira-kira menurut saya penting, untuk menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pemerintah,” ucap Ganjar.

Menurutnya, Presiden mengatakan PPKM gagal itu artinya semua yang di daerah harus mencari cara-cara ekstra, untuk berupaya menekan pertumbuhan kasus Covid-19.

Oleh karena itu, lanjut Ganjar, dia menggagas kebijakan Jateng di Rumah Saja dengan harapan memberi pemahaman pada masyarakat tentang kedisiplinan, yang akan berdampak baik pada penurunan kasus Covid-19.

“Nah kita mau uji coba, coba ke masyarakat ini Covid-nya masih tinggi lho ya, korban sudah banyak lho ya, rumah sakit makin penuh lho ya. Nah dengan kondisi seperti ini, ayo kita bareng-bareng berpartisipasi. Kita latihan dua hari saja, tanggal 6-7 (Februari) kita di rumah. Nah kalau itu bisa dilaksanakan, eh siapa tahu Jawa Tengah bisa jadi contoh,” tandasnya.

Baca juga: Ini Respons Wali Kota Solo soal Rencana Ganjar Jateng di Rumah Saja: Nanggung Kalau 2 Hari

Baca juga: Penjelasan Ganjar soal Gerakan Jateng di Rumah Saja: Kita Bisa Menyetop Penyebaran Covid-19

Sebaran Kasus Covid-19 di Jawa Tengah Kamis 4 Februari 2021

Dikutip dari corona.jatengprov.go.id, jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 di Jawa Tengah yang tercatat pada Kamis (4/2/2021) bertambah 1.205 kasus baru yang di rawat di rumah sakit (RS) atau isolasi mandiri.

Adanya tambahan 1.205 kasus baru membuat total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Tengah menjadi 11.151 orang.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga mencatat terjadi penambahan pasien sembuh Covid-19 sebanyak 1.252 orang.

Sehingga total pasien sembuh Covid-19 kini sebanyak 113.622 orang.

Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 8.304 orang, setelah terdapat penambahan kasus meninggal dunia sebanyak 101 orang.

Pencegahan Virus Corona

Menurut WHO, untuk tetap aman dari virus Covid-19 perlu melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana, seperti:

- Menjaga jarak secara fisik;

- Mengenakan masker;

- Menjaga ruangan berventilasi baik;

- Menghindari keramaian;

- Membersihkan tangan;

- Batuk mengarahkan ke siku atau tisu.

Sementara itu, untuk memakai masker, perlu diketahui langkah-langkah yang tepat:

- Bersihkan tangan Anda sebelum Anda mengenakan masker, serta sebelum dan sesudah Anda melepasnya.

- Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu Anda.

- Saat Anda melepas masker, simpan masker dalam kantong bersih.

- Cuci masker setiap hari jika menggunakan masker kain.

- Buang masker medis di tempat sampah seusai dipakai.

Bila Anda mulai tidak merasa sehat, wajib lakukan beberapa langkah berikut ini:

- Ketahui gejala lengkap Covid-19.

Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kelelahan.

Gejala lain yang kurang umum dan dapat mempengaruhi beberapa pasien termasuk hilangnya rasa atau bau, nyeri, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, mata merah, diare, atau ruam kulit.

- Tinggal di Rumah.

Tinggallah di rumah dan lakukan isolasi sendiri meski mengalami gejala ringan seperti batuk, sakit kepala, demam ringan hingga anda merasa sembuh.

Jika Anda perlu meninggalkan rumah, kenakan masker medis agar tidak menulari orang lain.

Jika Anda mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis dengan mengunjungi dokter atau rumah sakit yang terdekat.

Bila tidak memungkinkan, hubungi melalui telepon.

- Pantau Informasi Terkini

Tetap up to date pada informasi terbaru dari sumber tepercaya, seperti WHO atau otoritas kesehatan lokal dan nasional.

Hal tersebut untuk mengetahui langkah-langkah perlindungan dari virus corona.

Catatan Redaksi:

Bersama kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)

(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Tribunjateng.com/Mahfira Putri Maulani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas