Geger Penemuan Mayat Wanita Dubur Tertancap Bambu di Garut, Sosok Korban Diungkap Teman
Warga Kampung Muncang Lega, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan mayat wanita
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Warga Kampung Muncang Lega, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan mayat wanita, Jumat (5/1/2021).
Kepala Sub Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat menyampaikan, mayat wanita tersebut ditemukan tiga orang warga sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan, jenazah dalam keadaan telungkup dengan kondisi sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk.
Baca juga: Mayat Wanita dengan Alat Vital Tertancap Bambu Ditemukan di Garut, Tubuh Membengkak dan Berbau
"Diperkirakan sudah 3 hari berada di lokasi ditemukan," kata Muslih saat dihubungi, Jumat.
Muslih menuturkan, sebilah bambu sepanjang lebih kurang 60 sentimeter tertancap di bagian dubur mayat tersebut.
Dari hasil pemeriksaan saksi dan temuan Kartu Tanda Penduduk (KTP), wanita tersebut diketahui berisial WT (21) yang beralamat di Kampung Ciloa, Desa Sindangratu Kecamatan Wanaraja.
Muslih menyampaikan, sampai saat ini aparat kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
Baca juga: Mayat Wanita yang Ditemukan di Garut, Organ Vital Tertancap Bambu dan Berbau
"Sekarang sedang diperiksa saksi-saksi untuk mengumpulkan bahan keterangan lebih lanjut," kata dia.
Fahmy Fadhil (27) warga Tegal Panjang mengatakan, warga di kampungnya heboh saat ada kabar penemuan mayat.
"Kejadiannya tadi pagi sekitar jam 09.00-an. Mayatnya ditemukan di sungai kecil di belakang Pabrik PT Japfa," kata Fahmy saat diwawancarai Tribun via telpon.
Baca juga: Spesialis Kempes Ban Nyaris Gondol Rp 100 Juta di Garut, Gara-gara Jatuh Diamuk Warga
Dia mengatakan, wanita tersebut mengenakan kaus kuning bergambar kucing dan celana jeans biru.
Seorang sahabat korban, Viki Ruspiandi (21), mengatakan sahabatnya itu dikenal pendiam saat sekolah.
Viki menyebut dirinya dan korban telah bersama satu kelas hingga lulus di SMK PGRI Wanaraja (SMEA Aceng).
"Saya dan Weni sudah dari kelas 10 hingga lulus satu kelas terus. Dia orang baik," kata Viki.
Ia menyebutkan Weni adalah orang yang pendiam sejak duduk di bangku SMA dan terkadang suka menangis tanpa sebab.
Baca juga: Imam Masjid di Garut Jadi Korban Penganiayaan Ketika Sedang Kumandangkan Tarhim Subuh
"Kalo di kelas juga suka diam enggak banyak bicara, kadang suka menangis tanpa sebab. Sama saya sering ditanya kenapa, tapi tidak pernah mau jawab. Dipendam sendiri aja kayaknya," ungkap Viki.
Setelah lulus sekolah, Viki sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Weni.
Maka, dia merasa kaget ketika mendengar kabar terbaru sahabatnya itu.
"Kaget saat tahu mayat itu adalah sahabat saya," katanya.
Viki yang bekerja di PT KAI Stasiun Wanaraja itu berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian sahabatnya.
"Biar enggak simpang-siur lagi di medsos," ucapnya.
Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jenazah Wanita Tertusuk Bambu Ditemukan Membusuk di Garut
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.