Cerita Dokter Koboi Jalani Ujian Tesisi di Rumah Sakit, Ternyata Sudah Dua Kali Terkena Covid-19
Cerita perjuangan melawan paparan Covid-19 datang dari seorang dokter bernama Wachyudi.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Cerita perjuangan melawan paparan Covid-19 datang dari seorang dokter bernama Wachyudi.
Pria yang mendapat julukan 'Dokter Koboi' itu harus menjalani tesis di rumah sakit lantaran tertular virus yang menyerang sistem pernapasan itu.
Bahkan Wachyudi tercatat dua kali terpapar Covid-19.
Namun keadaan tersebut tidak membuatnya menyerah dan membuatnya bisa meraih gelar Magister Kesehatan dan lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Baca juga: Kisah Penyintas Covid-19, Awalnya Sehat hingga Alami Sesak Napas Parah hanya dalam Hitungan Hari
Dua kali terpapar Covid-19
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan itu bercerita dirinya sudah dua kali terpapar Covid-19.
Padahal dia sudah lolos skrining untuk mengikuti vaksinasi.
Namun untuk yang kedua ini, Wachyudi mengaku, sempat ingin menyerah karena gejala yang dia rasakan cukup parah.
Dia sempat dirawat di ICU RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar karena bergejala pneumonia bilateral dengan lesi mencapai 80 persen di kedua parunya.
“Saturasi terus menurun, sesak semakin berat. Saya juga kehilangan nafsu makan, minum dengan intensitas demam sangat tinggi. Rupanya saat itu virus Covid sudah menyerang sampai ke paru-paru,” terangnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/2/2021).
Baca juga: Sempat Sepelekan Corona, Dewi Perssik Mandi 5 Kali Sehari Usai Jadi Penyintas Covid-19
Ingat Allah hingga ujian tesis
Di kala kritis, Dokter Koboi itu terus mengingat kebaikan yang telah diberikan Allah.
Dokter Wachyudi pun harus menjalani ujian tesisnya di rumah sakit di sela perjuangannya melawan Covid-19.
“Di saat yang sama, saya juga memikirkan jadwal ujian yang sudah disusun. Alhamdulillah Pascasarjana UMI memberi waktu sampai saya sembuh baru melaksanakan ujian minimal sudah pindah dari IC Covid-19 ke ruang perawatan," katanya.
Dia pun bersyukur atas kesembuhan yang diberikan Allah serta berterima kasih atas doa dari keluarga tercinta.
"Saya pun percaya bisa seperti sekarang karena ada banyak doa dan cinta dari keluarga dan sahabat tentunya dengan bantuan pengobatan medis dengan full support dokter serta nakes dalam penanganan sangat besar, selain juga obat-obatan."
"Tapi itu semua hanyalah media, untuk proses kesembuhan yang paling utama adalah doa serta berserah kepada Allah yakin bisa sembuh,” tandasnya.
Baca juga: Hadirnya Vaksin di Mata Seorang Penyintas Covid-19: Bahagia dan Harapan Baru
Ujian tesis tentang pandemi Covid-19
Setelah dinyatakan dua kali negatif Covid-19, Dokter Koboi itu dipindahkan ke ruang perawatan dan bisa menjalani ujian pada 4 Februari 2021.
Judul tesisnya ialah “Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Masyarakat Melaksanakan Protokol Kesehatan Covid-19 di Kota Makassar”.
Dari hasil analisisnya, pandemi Covid-19 dapat ditanggulangi dengan kepatuhan dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Kepatuhan menjadi kunci utama terhadap upaya memberantas dan mencegah terjadinya penularan. Terima kasih kepada para penguji dan pembimbing yang tak lelah menyemangatinya,” ucapnya kala sidang tesis.
Dia akhirnya bisa lulus dengan memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,28.
“Alhamdulillah saya bisa melalui semua ini dengan baik. Tidak lain karena doa dan semangat dari keluarga dan sahabat semua,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Kali Terpapar Covid-19, Dokter Wachyudi Selesaikan Ujian Tesis di Rumah Sakit, Ini Kisahnya"
(Kompas.com/Hendra Cipto)