Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Hilangnya Jenazah Pasien Covid-19 dari Pemakaman, Bupati TTS Anggap Sebagai Pencurian

Andre Librian mengatakan, keluarga ternyata sempat meminta izin memindahkan jenazah HUL sebelum insiden hilangnya jenazah.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Misteri Hilangnya Jenazah Pasien Covid-19 dari Pemakaman, Bupati TTS Anggap Sebagai Pencurian
WARTAKOTA/Nur Ichsan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, TTS -- Warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Nusa Tenggara Timur (NTT) digemparkan dengan peristiwa menghilangnya jenazah pasien Covid-19.

Jasad pasien berinisial HUL tersebut hilang setelah tiga hari dimakamkan di pemakaman umum untuk Covid-19 di Oebaki, Kecamatan Noebaba, Kabupaten TTS.

Hilangnya jenazah membuat Bupati TTS geram.

Polisi juga telah memanggil keluarga jenazah yang hilang dari makam itu untuk dimintai keterangan.

Kronologi hilangnya jenazah

Jenazah HUL yang diketahui positif Covid-19 dimakamkan pada Senin (1/2/2021) di pemakaman umum Covid-19 Oebaki, Kecamatan Noebaba, Baupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Baca juga: Setelah Baca Yasin, Haji Fathkan Meninggal di Samping Jenazah Istrinya, Begini Kisahnya

Namun tiga hari setelah dimakamkan atau pada Kamis (4/2/2021), jenazah diduga hilang dari makam.

Berita Rekomendasi

Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) NTT Egusem Piether Tahun mengaku mengetahui informasi hilangnya jenazah dari media sosial.

Baca juga: Diupah Rp 2,6 Juta per Bulan, Pemikul Peti Jenazah Covid-19 Ucap Alhamdulillah

Saat dicek ke lokasi, ternyata betul kondisi makam sudah tidak seperti awal dimakamkan.

"Informasi awalnya beredar di media sosial, kemudian ada beberapa teman yang kontak saya, sehingga saya minta petugas terkait untuk cek di lokasi pekuburan, ternyata bentuk kuburannya tidak seperti awal dimakamkan," ungkap Egusem kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (8/2/2021) malam.

Bupati geram, dianggap pencurian

Mengetahui kondisi jenazah yang tidak berada pada tempatnya, bupati pun geram.

Dia menganggap kejadian tersebut sebagai pencurian.

Baca juga: 13.300 Jenazah di Jakarta Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

"Ini saya anggap pencurian karena tidak ada pemberitahuan," tutur Egusem.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas