Kawasan Tawangmangu Karanganyar Diselimuti Kabut Tebal, Jarak Pandang Berkendara Hanya 5 Meter
Area wisata yang banyak tertutupi kabut seperti area makan Pujasera Bundaran HI hingga pos pendakian Cemoro Kandang.
Editor: Dewi Agustina
Dari pantauan TribunSolo.com, kawasan tersebut terpantau ramai.
Sejumlah kemacetan terlihat di beberapa ruas jalan, seperti di depan Pasar Tawangmangu dan di area Pujasera dekat Bundaran HI Tawangmangu.
Munculnya keramaian ini disebabkan oleh libur panjang tahun baru Imlek yang bersambung dengan akhir pekan.
Baca juga: Bikin Resah, Penjudi di Medan Kalang Kabut Setelah Lapaknya Dihancurkan Emak-emak
Baca juga: FPI Bubarkan Deklarasi Anti Makar, Tuding Demonstran Fitnah Rizieq, Massa Panik dan Kalang Kabut
Terlihat pula banyak kendaraan dengan nomor polisi dari luar kota yang ikut naik ke Tawangmangu.
Meskipun di Tawangmangu tidak ada perayaan khusus untuk Imlek namun antusias masyarakat cukup tinggi dengan wisata alamnya.
Sebelumnya juga telah dikeluarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia 4/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara Selama Libur Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili Dalam Masa Pandemi Covid-19.
Namun surat itu masih belum menyurutkan keinginan warga untuk berwisata di Tawangmangu.
Wisata Merana Karena Pandemi
Sementara itu, merebaknya fenomena hotel dijual di internet juga nyaris berpengaruh kepada hotel-hotel yang ada di Tawangmangu.
Hal itu diakibatkan pandemi Covid-19 yang membuat orang tidak bisa leluasa keluar rumah hingga berlibur seperti biasanya.
Ditambah lagi beberapa kebijakan seperti PSBB, PPKM dan Jateng di Rumah Saja yang semakin menyurutkan jumlah wisatawan untuk menginap.
Menurut Pembina Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karanganyar, Karwadi, bahwasanya hotel di Tawangmangu lebih berusaha bertahan dibandingkan menjualnya.
"Sebagian dari kami sudah berhutang ke bank untuk biaya operasional," ungkapnya kepada TribunSolo pada Selasa (9/2/2021).
"Bahkan meski tidak dijual tapi asetnya sudah digadaikan untuk jadi pinjaman," imbuhnya.