Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tewasnya Wanita Muda di Bali Terungkap, Ajakan Kencan Lewat Aplikasi Berujung Peristiwa Berdarah

Polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan seorang wanita berusia 24 tahun, yaitu Dwi Farica Lestari di homestay

Editor: Sanusi
zoom-in Tewasnya Wanita Muda di Bali Terungkap, Ajakan Kencan Lewat Aplikasi Berujung Peristiwa Berdarah
KOMPAS.COM
Ilustrasi: Polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan seorang wanita berusia 24 tahun, yaitu Dwi Farica Lestari. Kasus pembunuhan sadis ini terjadi di homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan seorang wanita berusia 24 tahun, yaitu Dwi Farica Lestari.

Kasus pembunuhan sadis ini terjadi di homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Terduga pelaku pembunuhan yaitu, Wahyu Dwi Setyawan ditangkap pihak Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan di wilayah Dusun Krajan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada hari Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 20.00 wita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-Bali.com, pelaku ditangkap di kampung halamannya.

Sebelumnya, pelaku diketahui tinggal di Jalan Pulau Kawe, Denpasar, Bali.

Berawal dari Michat

Insiden pembunuhan wanita di homestay  Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali berawal dari pesan singkat ajakan kencan di aplikasi MiChat.

Berita Rekomendasi

Terduga pelaku bernama Wahyu Dwi Setyawan (23) asal Dusun Krajan, Kelurahan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur telah ditangkap.

"Benar, kemarin sudah ditangkap," ujar Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika singkat dihubungi Tribun Bali, Sabtu (13/2/2021) sore.

Dikutip dari Tribun Bali, informasi sumber kepolisian menyebutkan pelaku saat itu ingin mencari wanita penghibur di aplikasi MiChat

"Berawal dari pesan singkat di media sosial, pelaku menghubungi korban untuk diajak kencan," kata sumber kepolisian.

Dwi Farica yang berasal dari Kecamatan Pusaka Jaya, Subang, Jawa Barat dan baru diketahui baru saja tinggal di Bali.

Hasil tangkapan CCTV di TKP, terlihat seorang pria berjaket merah menaiki kamar kos korban. Beberapa atribut yang dikenakan bahkan ditemukan di dalam kamar korban.
Hasil tangkapan CCTV di TKP, terlihat seorang pria berjaket merah menaiki kamar kos korban. Beberapa atribut yang dikenakan bahkan ditemukan di dalam kamar korban. (Istimewa/tangkap layar CCTV)

Diperkirakan korban baru tinggal dua atau tiga hari sebelum insiden berdarah itu terjadi.

Korban yang sebelumnya tinggal bersama temannya di lokasi tersebut menyetujui dan menerima bookingan dari Wahyu Dwi Setyawan asal Jember, Jawa Timur.

Namun, korban dikatakan baru bisa melayani pelaku pada Sabtu dini hari, diduga sebelum berkencan dengan pelaku korban juga sempat melayani laki-laki hidung belang lainnya.

"Pelaku terima bookingan pas Sabtu dini hari oleh korban," terang sumber.

Usai menerima pesan singkat dari korban, pelaku dikatakan sempat datang mencari lokasi korban.

Ia diketahui sempat menunggu di dekat toko depan gang homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang saat itu kondisi cuaca sedang hujan deras.

Perlu diketahui, berdasarkan pantauan Tribun Bali lokasi homestay memang masuk gang, yang muat satu mobil saja.

Lebih lanjut dalam keterangan sumber, pelaku yang terekam CCTV homestay datang dengan atribut lengkap alias masih memakai helm dan masker.

Adapun alasan tersebut dilakukan pelaku, agar tidak ketahuan anak dan istrinya di rumah.

"Seperti sudah direncanakan. Alasan dia, biar gak ketahuan sama anak dan istrinya," beber sumber kepolisian, Sabtu 13 Februari 2021.

Sementara itu, mengenai kasus pembunuhan ini rencananya pihak kepolisian akan merilis kasus ini di Polda Bali dalam waktu dekat ini.

Kesaksian rekan korban

Dianty (22), rekan korban mengatakan, sebelum kejadian ia sempat mendengar suara gaduh dari kamar korban sekitar pukul 01.20 Wita.

Kata Dianty, Dwi Farica Lestari sempat makan di kamarnya dan beberapa kali keluar masuk kamar. Kemudian, sambung Dianty, sekitar pukul 01.40 Wita, ia pun tertidur.

Namun, beberapa saat ia mendengar suara teriakan dan berisik suara kaki dari kamar Dwi Farica Lestari.

Karena khawatir, ia pun kemudian menghubungi korban melalui pesan singkat WhatsApp. Tak hanya itu, Dianty pun menelepon namun tidak juga diangkat.

"Setelah saya chat dia, tapi ngak ada bales. Beberapa kali saya telepon juga gak diangkat sama dia," ujar Dianty, Sabtu, dikutip dari TribunBali.com.

Masih dikatakan Dianty, karena penasaran, ia pun kemudian meminta tolong petugas jaga homestay Apris Misak (25) untuk mengetuk kamar korban.

Saat mengetuk pintu kamar Dwi Farica Lestari, tidak ada jawaban.

Kemudian, penjaga homestay mengecek kamar korban dengan mengintip lewat belakang dan masuk melalui kamar nomor tiga dan betapa terkejutnya Apris Misal melihat korban sudah tewas tanpa busana dengan berlumuran darah.

"Saat dilihat kondisi korban sudah penuh darah dan posisi telungkup," ujarnya.

Penemuan mayat tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.

Polisi yang mendapat laporan itu langsung datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil olah TKP, polisi memeriksa rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di lokasi kejadian.

Hasilnya, dari rekaman tersebut, terlihat seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga.

Pria tersebut memakai helm warna hijau, bercelana pendek warna biru sambil membawa handphone.

Selain rekaman CCTV, dari hasil olah TKP, polisi juga menemukan pisau lipat di kamar korban.

Diduga kuat, pisau tersebut digunakan terduga pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Pelaku Kabur ke Kampung Halaman

Tempat kejadian dugaan pembunuhan di kamar indekos lantai dua, Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (16/1).
Tempat kejadian dugaan pembunuhan di kamar indekos lantai dua, Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (16/1). ((Kompas.com/ Imam Rosidin))

Setelah kejadian tersebut, berdasarkan pantauan Tribun Bali pada Minggu (17/1) lalu hingga Selasa (19/1), polisi terlihat beberapa kali mendatangi TKP untuk mencari informasi mengenai terduga pelaku.

Kemudian polisi menerima laporan bahwa pelaku berada di kampung halamannya di Dusun Krajan, Kelurahan Sumberejo, Kabupaten Jember.

Saat ditelusuri, ternyata terduga pelaku tidak berada di lokasi tempat asalnya, melainkan di rumah istrinya di Kelurahan Kraton, Kecamatan Kencong, Jember.

Tak butuh lama, polisi berhasil menangkap terduga pelaku di tempat istrinya, Jumat sekitar pukul 20.00 Wita.

Saat itu juga terduga pelaku diinterogasi lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar.

Dari keterangan yang dihimpun Tribun Bali, terduga pelaku melakukan pembunuhan menggunakan senjata kerambit yang dibawanya di saku celananya.

Terduga pelaku menggunakan senjata tersebut untuk menghabisi nyawa korban karena ingin menguasi barang milik perempuan nahas tersebut.

"Pelaku ingin menguasai barang milik korban, seperti HP dan uang tunai Rp 700 ribu," sebut sumber kepolisian.

Seusai menghabisi nyawa korban, terduga pelaku kabur melalui belakang balkon tempat tinggal korban dan membawa HP serta dompet yang berisi uang Rp 700 ribu.

Namun HP dan dompet milik korban dibuang terduga pelaku di sungai sekitar Jalan Pulau Kawe. Selanjutnya ia kabur ke kampung halamannya.

Status Korban

Melansir laman Tribun Jabar, korban diketahui merupakan seorang janda yang memiliki satu anak.

Korban diketahui beralamat di RT 18 Desa Kebon Danas, Subang, Jawa Barat.

Terkait status DFL tersebut dibeberkan oleh Ketua RT setempat bernama Erin yang juga masih berhubungan keluarga dengan korban.

Erin menuturkan, bahwa DFL memiliki anak yang masih berusia balita di Subang.

"Dia itu pernah nikah dulu sih pas awal keluar sekolah, dan punya anak satu, sekarang juga ada anaknya," kata Erin kepada Tribun Jabar.

Baca juga: Aksi Inspiratif Aipda Purnomo, Antar Anak Punk Pulang ke Rumah & Bantu Wanita ODGJ Temui Keluarga

Baca juga: Sebagian Tiang Pancang Terpasang, Pembangunan Kampung Susun Bahari Akuarium Capai 10 Persen

Baca juga: Polisi Gelandang Penjambret yang Tega Tendang Emak-emak Bermotor di Tangerang

Selain itu, korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik di kalangan tetangga dan keluarga.

"Dia baik saya justru tak menyangka dia sikap nya juga disenangi, dia kan ramah orangnya, yang saya tahu dia tak pernah punya masalah dengan orang lain," tutur Erin.

Terkait peristiwa nahas yang dialami DFL di Denpasar, Erin menyebut pihak keluarga berharap besar kepada aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku pembunuhan DFL di Denpasar.

"Tentu pihak keluarga termasuk saya meminta agar pelaku ditemukan dan dapat hukuman setimpal." tutup Erin.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kasus Pembunuhan Wanita Asal Subang di Bali Terkuak, Pelaku Usai Habisi Korban Sembunyi di Jember, .

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kasus Pembunuhan Wanita Asal Subang di Bali Terkuak, Pelaku Usai Habisi Korban Sembunyi di Jember, .

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Wanita di Homestay Denpasar, Berawal dari Pesan Singkat di MiChat, 

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Pembunuh Janda Muda 24 Tahun di Homestay Bali Ditangkap, Ini Pengakuan Pelaku Nekat Bunuh Korban

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas