Pengakuan Anak yang Tega Bacok Ayah Kandung Gara-gara Masakan Asin: Dendam Merasa Dikucilkan
Fakta baru kasus anak yang tega membacok ayah kandungnya gara-gara masakan asin terkuak.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus anak yang tega membacok ayah kandungnya gara-gara masakan asin terkuak.
Pelaku mengaku dendam merasa dikucilkan.
Penganiayaan itu terjadi di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap tersangka, motif pembacokan yang dilakukan Fera Setyadi (27) kepada Wajib (50) itu berlatar belakang dendam.
"Keterangan tersangka sendiri, karena dendam merasa dikucilkan selama ini," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hernawan, Selasa (16/2/2021).
Tersangka memang sempat mengalami gangguan jiwa. Hal itu yang diduga membuatnya merasa dikucilkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun polisi, tersangka terakhir kali berobat di RSUD dr Soedomo untuk menangani masalah gangguan jiwanya, yakni September 2020.
Baca juga: Remaja yang Bacok 3 Wanita di Kandang Ayam Mengaku Tak Punya Dendam, Lakukan Aksi secara Spontan
Baca juga: Emosi Istrinya Digoda, Pengantin Baru Bacok Anggota LSM yang Sedang Ngopi hingga Tewas
Nantinya, polisi akan meminta pemeriksaan psikiater untuk mengetahui kondisi pasti kejiwaan tersangka terkini.
Ketika diperiksa di Mapolres Trenggalek sejak Senin (15/2/2021), kata Tatar, kondisi tersangka tergolong cukup stabil.
"Kalau langkah lebih lanjut, kami akan mintakan pemeriksaan ke psikiater. Kami harus lakukan tes kejiawaan ulang untuk memastikan kembali, pada saat melakukan (pembacokan) kondisi kejiwaanna seperti apa," ucap Tatar.
Sementara itu, jenazah korban juga telah diautopsi di RSUD dr Soetomo.
Tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri Polda Jatim memastikan korban meninggal karena kekerasan.
"Untuk korban jenazah, ada beberapa luka memar di wajah, luka lecet, dan sekitar 4-5 luka terbuka tajam di daerah kepala," anggota tim dokter forensik, Tutik Purwati.
Diberitakan sebelumnya, Seorang anak di Kabupaten Trenggalek membacok bapak kandungnya hingga tewas, Senin (15/2/2021).