Kronologi Begal Tewas Diamuk Massa, Awalnya Pelaku Pura-pura Bantu Korban Dorong Motor
Seorang begal tewas diamuk massa saat melancarkan aksinya di Pasar XIII, dekat kolam renang Tirtapan, Seirotan, Kecamatan Percutseituan.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang begal tewas diamuk massa saat melancarkan aksinya.
Awalnya, pelaku pura-pura membantu mendorong motor korban yang saat itu mogok karena kehabisan bensin.
Namun, setelah korban menemukan tempat penjual bensin eceran, pelaku malah menodongkan senjata tajam.
Tri Andika (17) warga Jalan Puskesmas Dusun IX, Desa Bandar Kalipa, Kecamatan Percutseituan bersama kedua temannya yang diketahui bernama Riski (15) dan Arif, menjadi korban begal.
Kejadian yang dialami korban terjadi saat ia bersama kedua temannya hendak menonton kuda kepang pada Minggu (14/2/2021) malam.
Ditemui Tribun-Medan.com di kediamannya, Andika atau karib disapa Dika menuturkan bahwa pembegalan itu terjadi saat ketiganya hendak pulang ke rumah.
Baca juga: Detik-detik Begal Tewas Dihajar Massa, Modus Pura-pura Bantu Korban Dorong Motor
Baca juga: Pembegal di Percutseituan Medan Tewas Diamuk Massa, Begini Cerita Lengkap Korbannya
"Malam itu kami kepingin menonton pertunjukan kuda kepang. Jadi kami cari lah di mana ada pertunjukan."
"Nah kami dapat informasi ada kuda kepang di daerah Batangkuis. Ke sana lah kami bonceng tiga naik sepeda motor saya," ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Karena di Batangkuis tidak ada, lanjutnya, korban bersama temannya kemudian pulang ke rumah.
Namun, sesampainya di jembatan Titi Seirotan, sepeda motor Honda Beat yang ditumpangi mogok dikarenakan kehabisan BBM.
"Kami dorong lah karena kehabisan minyak (BBM). Lalu datang tiga orang pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis bebek, namun tidak memiliki body sepeda motor (kap) menghampiri kami."
"Di situ pelaku menawarkan untuk mendorong sepeda motor kami untuk membeli minyak ketengan (eceran)," ungkapnya.
Tidak sampai di situ, sambung Dika, setelah berhasil temukan minyak eceran, dirinya malah ditodong senjata tajam.
"Saya ditodong. Lalu minta kereta saya. Karena saya berusaha mempertahankan kendaraan, lalu saya dicampakkan ke parit," sebutnya.