Kronologi Ibu dan Anak Korban Pembunuhan Ditemukan di Kolong Tempat Tidur di Aceh Timur
Ibu dan anak ditemukan tewas di kolong tempat tidur rumahnya, Dusun Jati, Desa Simpang Jernih, Aceh Timur, Senin (15/2/2021) siang
Penulis: Adi Suhendi
Setelah di autopsi jenazah ibu dan anak tersebut langsung dimakam, Selasa (16/4/2021) petang.
Baca juga: Warga Aceh Nyaris Jadi Korban Pemerasan Rp 50 Juta Pria yang Mengaku Sebagai Kapolsek Matangkuli
"Kedua jenazah tersebut tiba di Simpang Jernih, usai Magrib, langsung kami (warga) salatkan di los pajak depan kantor Camat, dan setelah itu langsung dibawa ke lokasi pemakaman," ungkap Andika, Keuchik Desa Simpang Jernih, kepada Serambinews.com, Selasa (16/2/2021) malam.
Andika, mengatakan kedua jenazah dimakamkan di belakang rumah korban dengan pemakaman terpisah (pemakaman masing-masing).
"Prosesi pemakaman selesai sekitar 20.30 WIB. Usai pemakaman malam ini warga langsung menggelar samadiah di rumah anak korban," ungkap Keuchik Andika.
Andika menyebutkan, makam kedua jenazah sudah selesai digali masyarakat Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB, saat jenazah masih dalam perjalanan dari rumah sakit Bhayangkara Medan ke Simpang Jernih.
Diduga korban pembunuhan
Diduga ibu dan anak tersebut merupakan korban pembunuhan.
"Dugaan sementara korban pembunuhan. Namun motifnya sedang dalam penyelidikan, pasalnya harta korban tidak ada yang hilang dari rumahnya," ungkap Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro SIK MH, melalui Kapolsek Simpang Jernih Ipda Rudiono.
Secara kasat mata, jelas Ipda Rudiono, tidak terlihat luka pada tubuh kedua korban karena kondisi jenazah sudah membengkak dan mencair.
"Begitu juga benda berharga pada tubuh korban, ada yang hilang atau tidak belum diketahui karena jenazah sudah membengkak, dan saat ini masih dalam proses otopsi di rumah sakit Bhayangkara Medan," ungkap Rudi.
Baca juga: Polisi Amankan 11 Tersangka Terkait Kasus Sabu 353 Kilogram yang Tak Bertuan di Aceh
Tujuan otopsi ini, ungkap Rudi, untuk menemukan bukti apakah korban dibunuh menggunakan benda tajam atau benda tumpul.
"Karena di lokasi kita juga tidak menemukan benda tajam. Tapi kita akan melakukan olah TKP kembali," ungkap Rudi.
Rudi mengatakan, kedua jenazah diperkirakan sudah meninggal tiga atau empat hari yang lalu.
"Kejadiannya diduga Kamis malam (malam Jum'at), saat itu di Simpang Jernih dilanda hujan deras. Selain itu, rumah korban berjarak 50 meter dengan tetangga, serta berjarak sekitar 300 meter dari Polsek Simpang Jernih," ungkap Rudi.
Selama ini, korban hanya tinggal berdua di rumahnya.
Sedangkan dua anak laki-laki korban yang tinggal di desa setempat, juga sudah berumah tangga. (serambinews.com/ kompas.com/ Seni Hendri/ Masriadi)