Kapolsek Astana Anyar Terlibat Narkoba: Kapolda Sebut Dipecat atau Dipidana, IPW Minta Hukuman Mati
Ditangkapnya Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi bersama 11 anggota lainnya dalam kasus dugaan narkoba menuai reaksi.
Penulis: Daryono
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Ditangkapnya Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, bersama 11 anggota lainnya dalam kasus dugaan narkoba menuai reaksi dari berbagai kalangan.
Namun dipastikan, Kompol Yuni akan dipidanakan apabila dia terbukti mengkonsumsi narkoba.
Tidak hanya itu, sanksi berupa pemecatan juga mengancam.
Berikut tanggapan atas kasus dugaan narkoba Kapolsek Astana Anyar mulai dari Mabes Polri, Kapolda hingga IPW sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Jumat (19/2/2021):
1. Mabes Polri
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, mengatakan sanksi pidana bagi Kapolsek Astana Anyar dan 11 anggota lainnya mmpertimbangkan rekam jejak dan prestasi selama berdinas.
"Setiap anggota Polri tentunya ada prestasi, berapa tahun dia dinas, apakah 20 tahun dia dinas? Kemudian tidak pernah melakukan pelanggaran, kalau dia melakukan pelanggaran, sifatnya sebagai apa?" kata Ahmad di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Profil Kompol Fajar Hari Kuncoro, Pengganti Kompol Yuni sebagai Kapolsek Astana Anyar yang Dicopot
Ahmad juga menuturkan, pihaknya juga akan mempertimbangkan terkait peran anggotanya dalam kasus narkoba tersebut, apakah mereka terlibat langsung sebagai pengedar atau hanya pengguna.
"Apa dia hanya pengguna yang baru sekali, nanti kita lihat track record dari yang bersangkutan bagaimana. Ini jadi pertimbangan dan kebijakan dari putusan pimpinan polri untuk memberi hukuman kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu pemeriksaan yang tengah dilakukan oleh Propam Polda Jawa Barat terkait kasus tersebut.
"Nanti kita liat perkembangannya, saat ini masih ditangani bidang Propam Polda Jawa Barat dan tentunya kasus ini akan bisa dipidanakan," tukas dia.
2. Kapolda Jawa Barat: Pilihannya Dua, Dipecat atau Dipidana
Kapolda Jawa Barat, Irjen Achmad Dofiri, mengatakan menyesalkan keterlibatan Kapolsek Astana Anyar dalam kasus narkoba.
"Bermula dari adanya satu anggota yang terindikasi menyalahgunakan narkoba, langsung dari anggota propam kita melakukan penelusuran. Dari hasil penelusurannya itu cukup memprihatinkan ya karena memang ada keterlibatan anggota yang lain salah satunya yang sangat kita sesalkan adalah salah satu kapolsek yakni Kapolsek Astana Anyar yang ada Polrestabes Bandung," terangnya dikutip dari video TribunJabar.