Pelaku yang Bacok Anak Kades Ditangkap, Ternyata Masih di Bawah Umur, Motifnya karena Cemburu
Kasus pembacokan anak kepala desa asal Kabupaten Cianjur akhirnya terungkap.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembacokan anak kepala desa asal Kabupaten Cianjur akhirnya terungkap.
Pelaku berhasil diamankan Polres Sukabumi Kota.
Ternyata pelaku masih berumur belasan tahun.
Ia mengaku nekat menganiaya korban lantaran terbakar cemburu.
Kasat Reskirim Polres Sukabumi Kota AKP Cepi Hermawan, mengatakan, pelaku berhasil ditangkap diketika sedang berada di kediamannya di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
"Penganiayaan anak Kades asal Cianjur tersebut, pelakunya hanya satu orang, dan masih di bawah umur, yaitu ER (16)," kata Cepi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Pria Ini Tiba-tiba Datang Lalu Bacok Mertua secara Membabi Buta, Pelaku Pisah Ranjang dengan Istri
Baca juga: Pisah Ranjang dengan Istri, Pria Ini Malah Bacok Ibu Mertua, Anak Korban Dengar Suara Mencurigakan
Berdasarkan pengakuan pelaku, kata dia, motif penganiayaan yang dilakukannya tersebut, karena cemburu kepada seorang remaja perempuan, lantaran ada kedekatan dengan korban.
"Pelaku ada dendam pribadi kepada korban, karena cemburu pacaranya ada hubungan kedekatan dengan korban. Sedangkan senjata tajam yang digunakan pelaku hingga saat ini masih dicari," ucapnya.
Cepi menyebutkan, saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolrek Sukalarang, karena masih dibawah umur, sehingga pelaku diperlakukan secara khusus.
"Meski masih di bawah umur, namun pelaku dikenakan pasal 351 tentang tindak penganiayaan, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 hingga delapan tahun," ucapnya.
Pihaknya menabahkan, terkait kasus pembacokan tersebut sejumlah saksi telah diperiksa dan dimintai beberapa keterangan.
Sesuai Prediksi Ayah Korban
Diberitakan sebelumnya, penganiayaan MFN (15) seorang anak kepala desa asal Kabupaten Cianjur di Babakan Pamoyanan, RT 02/06, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, diduga karena masalah percintaan.