Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ibu-ibu Jadi Relawan Bantu Warga Kebanjiran di Pekalongan

Kalak BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo mengatakan total pengungsi banjir di Kabupaten Pekalongan berjumlah 2.744

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Cerita Ibu-ibu Jadi Relawan Bantu Warga Kebanjiran di Pekalongan
istimewa
Bantuan untuk para pengungsi bencana banjir di Pekalongan 

Di Pekalongan lokasinya ada dua kecamatan yaitu Tirto dan Wiradesa, sementara di Pemalang di Kecamatan Ulujami. Meski beda kabupaten letak tiga kecamatan itu berdekatan.

Sementara Tuti Mulyasih mengatakan, mereka dengan ikhlas merekan diri menjadi volunteer.

"Lilahitaala, kami hanya ingin mereka yang menjadi korban penderitaannya diringankan," kata Tuti Mulyasih.

Tuti sendiri sementara menghentikan usaha kateringnya untuk turut bergabung bersama relawan yang lain.

Dia mengaku dapat kepuasan hati setelah turut membantu para pengungsi tersebut.

Pengungsi bertambah

Banjir yang terjadi di Kabupaten Pekalongan sudah lebih dari 2 minggu, namun hingga sekarang banjir belum surut dan bahkan ketinggian air terus naik.

Sejak diguyur hujan dari hari Kamis (18/2/2021) sore hingga sekarang Sabtu (20/2/2021) air banjir terus naik.

Berita Rekomendasi

Pantauan Tribunjateng.com, sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan hingga Jalan Jeruksari terendam banjir sekitar 60 centimeter.

Tim SAR sedang mengevakuasi waga yang dilanda Banjir di Pesanggrahan, Kabupaten Pekalongan
Tim SAR sedang mengevakuasi waga yang dilanda Banjir di Pesanggrahan, Kabupaten Pekalongan (istimewa)

Terlihat motor yang melintas di lokasi mengalami mogok, bahkan ada warga yang meletakkan motor di tempat yang lumayan tinggi.

Akses jalan lumpuh, warga yang akan ke Desa Jeruksari harus menggunakan perahu.

"Akses jalan pulang ke rumah susah mas, semua jalan banjir," kata Bagas Aji Nugroho (25) warga Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto , Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kepada Tribunjateng.com, malam.

Ia mengatakan, akses jalan menuju rumah saja hanya bisa menggunakan perahu atau jalan kaki.

"Motor warga diparkirkan di halaman kampus STIMIK Pekalongan yang lumayan tinggi. Terus, kalau ke rumah naik perahu."

"Di desa saya sudah seperti wahana wisata air baru, karena transportasinya menggunakan perahu," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas