Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

16 Pria Terobos Sungai yang Banjir, Bawa Jenazah Tokoh Adat Sejauh 7 Km ke Pemakaman, Ini Kisahnya

Kisah perjuangan 16 pria terobos sungai yang sedang banjir datang dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in 16 Pria Terobos Sungai yang Banjir, Bawa Jenazah Tokoh Adat Sejauh 7 Km ke Pemakaman, Ini Kisahnya
Kompas.com/Tangkapan layar video/Wakil Bupati TTS Johny Army Konay
Warga sedang menggotong peti jenazah menerobos banjir di kali Nisnoni, Desa Liliana, Kecamatan Nunbena, Kabupaten TTS, NTT 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah perjuangan 16 pria terobos sungai yang sedang banjir datang dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Aksi berani mereka demi membawa jenazah tokoh adat menuju ke pemakaman sejauh 7 kilometer.

Dalam video yang beredar, mereka mengikat peti itu dengan dua batang kayu berukuran sedang menggunakan tali nilon berwarna biru.

Baca juga: Viral Motor Macet Kembali Hidup setelah Kaca Spion Dikencangkan, Ini Cerita Sebenarnya

Hal ini terpaksa dilakukan karena tidak ada jembatan penghubung di wilayah tersebut.

Video berdurasi 1 menit 13 detik, terlihat 16 orang pria menggotong peti berwarna putih menerobos banjir di kali Nisnoni, Desa Liliana, Kecamatan Nunbena, Kabupaten TTS itu akhirnya viral di media sosial.

Kata Wakil Bupati TTS

Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay membenarkan hal itu.

Berita Rekomendasi

Army pun saat kejadian itu sedang berada di lokasi sungai tersebut.

"Betul, warga menggotong jenazah seorang tokoh adat di Desa Liliana, hari Minggu, 21 Februari 2021. Saya juga ada di lokasi," ungkap Army saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (23/2/2021).

Menurut Army, ada belasan anak sungai di lokasi tersebut sehingga mereka pun akhirnya terjebak banjir.

Baca juga: VIDEO Viral Stadion GBLA Jadi Kolam Ikan, Pengelola Beri Bantahan: Bukan Kolam, Cuma Genangan Air

"Saya juga kemarin terjebak banjir. Memang di lokasi itu walaupun tidak ada hujan, tetapi banjir bisa saja datang mendadak kalau ada hujan di bagian hulu seperti Fatumnasi dan wilayah Mutis," ujar dia.

Konay menyebutkan, jenazah ini merupakan tokoh adat yang sebelumnya sakit di rumah sakit umum di ibu kota Kabupaten TTS dan hendak dimakamkan di kampung halamannya.

Mobil yang membawa jenazah dari Soe, ibu kota Kabupaten TTS, tak bisa melanjutkan perjalanan karena arus banjir yang deras.

"Warga terpaksa menggotong jenazah menerobos banjir dan melintasi anak sungai lainnya dengan jarak tempuh tujuh kilometer agar bisa tiba di tempat permakaman keluarga di Desa Liliana," tutup dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Gotong Jenazah Tokoh Adat Terobos Sungai yang Banjir gara-gara Tak Ada Jembatan"

(Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas