Sumarno Tewas Dibantai di Siang Bolong Saat Nonton TV, Disebut-sebut Berprofesi Sebagai Dukun
AKP Edi Santoso mengatakan, saat ini polisi belum bisa memberikan keterangan terkait motif pembunuhan tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG -- Dusun Curah Jeruk, Desa Kebonsari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur digemparkan dengan pembunuhan yang menimpa salah satu warganya.
Sumarno (61) tewas dibantai oleh dua orang tak dikenal di siang bolong, pada Selasa (23/2/2021) pukul 13.00.
Baca juga: Suami Istri Jadi Korban Amuk Massa Karena Dituding Sebagai Dukun Santet di Bima, Ini Kronologinya
Sumarno selama ini disebut-sebut berprofesi sebagai dukun.
Sasiningsam, istri korban mengatakan, saat kejadian ia dan suaminya sedang menonton tv bersama.
Tiba-tiba, keduanya dikagetkan ada orang tidak dikenal masuk dari pintu samping rumahnya.
"Langsung nyelonong masuk tanpa suara mengacungkan celurit," kata Sasiningsam, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: 3 Pelaku Kasus Pembunuhan Lansia di Bima Diringkus, Pasutri Itu Dibacok karena Dituduh Dukun Santet
Saat itu, Sasiningsam pun langsung keluar rumah. Ia teriak-teriak meminta tolong warga.
"Saya ginjal-ginjal teriak maling-maling," ujarnya.
Namun, usahanya gagal. Hanya selang beberapa menit ia keluar, saat kembali masuk ke dalam rumah sudah mendapati suaminya tergeletak di lantai rumah dengan luka parah pada leher sebelah kiri.
Kata Saisiningsam, tanpa basa-basi orang itu langsung meninggalkan ke lokasi.
Baca juga: Dituduh Dukun Santet, Seorang Nenek Tewas Dibacok Sekelompok Orang, Rumah juga Dibakar
Pelaku kabur dengan cara lewat pintu belakang ke rumah.
"Terus orangnya lari tapi lewat pintu belakang rumah yang ada jalan tembus ke sawah," katanya.
Saat kejadian, Saisiningsam juga tak sempat mengenali wajah pelaku secara jelas.
Sebab saat itu pelaku menggunakan helm.
Sementara itu, Kapolsek Sumbersuko, AKP Edi Santoso mengatakan, saat ini polisi belum bisa memberikan keterangan terkait motif pembunuhan tersebut.
Namun saat ini sedang polisi sedang mengindentifikasi TKP untuk memburu jejak pelaku.
"Masih kami selidiki karena identitas pelaku juga belum diketahui," pungkasnya.
Sementara, atas kejadian ini warga di sekitar lokasi kejadian dibuat gempar.
Para warga yang penasaran terlihat mendatangi lokasi menyaksikan proses petugas mengevakuasi korban.
Kejadian Sama di Bima
Pasangan kakek-nenek suami istri menjadi korban amuk massa di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka menuduh kedua pria dan wanita berusia lanjut tersebut adalah dukun santet.
Akibatnya, aksi main hakim sendiri tersebut salah seorang korban meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Bima.
Korban bernama Pakoh alias Ina Haja yang berumur 60 tahun dan A Latif alias Ama Haja berusia 65 tahun.
Baca juga: Ancam Kirimkan Santet, Pria Ini Lecehkan Anak di Bawah Umur di Jalan Sepi
Warga menyerang mereka pada Rabu (10/2/2021) dini hari di Kecamatan Langgudu, Bima.
Menurut Kodrad, sekelompok warga mendatangi rumah pasangan yang sedang tidur bersama anak mereka.
Kelompok warga yang tak dikenal itu melempari rumah mereka dengan batu.
Warga juga membakar rumah pasangan itu.
Korban pun terbangun dan turun keluar rumah panggung.
Namun, nahas korban dikeroyok oleh warga dengan senjata tajam.
"Saat kedua korban turun dari rumah langsung dibacok, sehingga korban berteriak minta tolong.
Untung anaknya terbangun dan langsung menyelamatkan kedua orangtuanya," kata Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, Iptu Ridwan.
Korban menderita luka parah akibat senjata tajam.
Pergelangan tangan salah seorang korban luka parah hingga nyaris putus karena tebasan senjata tajam warga.
"Hampir putus dan luka robek pada punggungnya. Sementara sang suami, A Latif, mengalami luka robek pada betis kanan dan punggung kanan," kata Kodrad.
Pakoh meninggal dunia beberapa jam setelah perawatan.
Sementara, suami korban selamat dan sudah bisa pulang ke rumah.
Penyelidikan polisi sejauh ini menemukan motif penyerangan adalah tuduhan korban bekerja sebagai dukun santet.
"Penyebab kejadian karena para korban diduga dukun santet," ungkap Iptu Ridwan.
Polisi telah mengevakuasi anak-anak korban agar tak terjadi serangan susulan.
"Anak-anak korban telah kami evakuasi.
Terkait kasus ini sudah ditangani Polres Bima dan sedang didalami," kata Ridwan.
(Surya/Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Asik Nonton TV Bersama Istri, Seorang Dukun di Lumajang Tiba-tiba Disabet Celurit Orang Tak Dikenal