Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Bupati Intan Jaya Ungkap Kondisi Warganya, Terancam Kelaparan karena Gangguan Keamanan

Gangguan keamanan akibat teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat warga Intan Jaya, Papua terancam kelaparan.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Wakil Bupati Intan Jaya Ungkap Kondisi Warganya, Terancam Kelaparan karena Gangguan Keamanan
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Wakil Bupati Intan Jaya, Yan Kobogoyau (kanan) bersama Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Jayapura, Papua, Selasa (23/2/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Gangguan keamanan akibat teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat warga Intan Jaya, Papua terancam kelaparan.

Hal ini buntut dari warga yang tidak bisa berkebun karena situasi keamanan tak kondusif.

Wakil Bupati Intan Jaya, Yan Kobogoyau mengatakan, sebagian besar masyarakat di lokasi tersebut menggantungkan hidupnya pada hasil perkebunan sehingga saat ini mereka terancam kelaparan.

"Sementara masyarakat yang ada di desa dan kampung tidak bisa berkebun karena gangguan keamanan, sebenarnya masyarakat gunung takut dengan hal ini, itulah sebabnya timbul bencana kelaparan," ujar Yan, usai melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, di Jayapura, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Diancam Hukuman Mati, Ini Nasib 2 Oknum Polisi yang Jual Senjata ke KKB di Papua

Karenanya, ia berinisiatif melaporkan hal tersebut ke Pemerintah Provinsi Papua agar warganya tidak sampai mengalami kelaparan.

Yan mengungkapkan, sudah ada warganya yang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire dan Mimika.

Selain 600 warga yang saat ini mengungsi di Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa, ia mengaku belum memiliki data untuk jumlah pengungsi lainnya.

Berita Rekomendasi

"Kami belum pasti (datanya) tapi dari pihak gereja sudah melaporkan yang di Nabire, kalau 600 pengungsi itu di Sugapa," kata dia.

Menurut dia, total ada 10 titik pengungsian warga yang berada di Nabire dan Mimika.

Pendataan dipastikan Yan akan segera dimulai karena saat ini sudah ada tim dari Dinas Sosial Provinsi Papua yang berada di Nabire.

Baca juga: Kronologi Penangkapan 2 Anggota Polri yang Diduga Terlibat Jual-Beli Senjata Dengan KKB

Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, memastikan Pemprov Papua bersama Pemkab Intan Jaya akan segera menyusun strategi untuk memulihkan situasi keamanan di Intan Jaya.

"Kami akan bersama-sama mempercepat pemulihan situasi di Intan Jaya karena dari informasi sekarang mereka banyak mengungsi di Nabire, selain di ibu kota (Sugapa)," kata Klemen.

Ia memastikan Pemprov Papua akan segera merapatkan hal ini untuk menentukan langkah darurat guna mengatasi masalah di Intan Jaya.

Konflik Bersenjata antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi di Intan Jaya sejak 17 Desember 2019.

Frekuensi gangguan keamanan di Intan Jaya meningkat drastis sejak Januari 2021 sehingga warga di beberapa kampung memilih mengungsi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Intan Jaya Terancam Kelaparan karena Tak Bisa Berkebun akibat Gangguan Keamanan"

(Kompas.com/Dhias Suwandi)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas