Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pilu Bocah 12 Tahun di NTT, Banting Tulang Hidupi Keluarga karena Kedua Orang Tua Lumpuh

Seorang bocah bernama Risalianus Aja (12) harus banting tulang untuk menghidupi keluarga.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kisah Pilu Bocah 12 Tahun di NTT, Banting Tulang Hidupi Keluarga karena Kedua Orang Tua Lumpuh
Markus Makur/Kompas.com
Risalianus Aja (12), bocah kelas VI SDI Sopang Rajo, Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, begitu setia merawat ayah dan ibunya yang mengalami lumpuh. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah bernama Risalianus Aja (12) harus banting tulang untuk menghidupi keluarga.

Hal itu dilakukan karena kedua orang tuanya lumpuh.

Kisah memilukan itu terjadi di Kampung Kota Tunda, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Risalianus menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja kebun kopi dan kemiri. Usai berkebun, Risalianus segera merawat ayah ibunya.

"Pulang sekolah dan hari-hari libur. Setelah dia urus makan untuk kami, dia ke sawah atau ke kebun. Hasilnya itu supaya kami bisa makan dan beli kebutuhan sehari-hari," ujar kata Benediktus Poseng, ayah Risalianus.

Benediktus mengalami lumpuh sejak 2019. Lalu istrinya, Wihelmina Mbi, juga lumpuh dan tak bisa bicara sejak melahirkan anak bungsunya tahun 2016.

Baca juga: Cerita Pilu Kakek Asmin yang Tinggal di Perahu Seorang Diri, Ternyata Tak Punya Rumah di Daratan

Baca juga: Kisah Pilu di Balik Aksi Wanita Muda Jalan-jalan di Mal Hanya Pakai Celana Dalam dan Bra

Baca juga: Kisah Pilu Santi Marisa, Gadaikan KTP hingga KK Hanya untuk Makan, Sekarang Sudah Tak Punya Apa-apa

"Istri saya itu mulai sakit saat melahirkan anak bungsu kami. Saat itu dia pingsan. Dia sempat dirawat di RSUD Ruteng selama tiga minggu," ujarnya Benediktus.

Berita Rekomendasi

Kondisi keluarga Risalianus itu pun mengundang simpati keluarga dekat dan tetangga. Mereka mencoba mencukupi kebutuhan keluarga tersebut.

Selain itu, keluarga Risalianus juga mendapatkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.

Kondisi rumah

Sementara itu, keluarga Risalianus tinggal di sebuah rumah dengan ukuran 4x5 meter. Kondisi lantai rumah masih tanah dan di bagian dapurnya becek jika hujan.

"Kalau hujan begini, saya kesulitan untuk memasak karena atap dapur bocor," ujar Benediktus kepada Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, di rumah sederhana itu Risalianus tinggal bersama Benediktus dan Wihelmina.

Sementara sang adik tinggal bersama paman di Kampung Pepil yang berada puluhan kilometer dari Kota Tunda.

(Kompas.com: Kontributor Manggarai, Markus Makur)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kedua Orangtua Lumpuh, Bocah 12 Tahun di NTT Banting Tulang Hidupi Keluarga"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas