Pembunuhan Pasutri di Binjai Masih 'Gelap', Polisi Mintai Keterangan 7 Saksi
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Yayang Rizki Pratama, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa tujuh orang saksi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BINJAI -- Penyelidikan kasus pembunuhan pasangan suami istri Sugianto (56) dan Astuti (59), yang jasadnya dibuang di perkebunan tebu di Binjai Sumatera Utara masih 'gelap'.
Namun polisi terus pengungkapan pembunuhan sadis tersebut.
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Yayang Rizki Pratama, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa tujuh orang saksi.
Mereka merupakan keluarga korban dan beberapa warga.
“Untuk saat ini tim kami masih melakukan penyelidikan.
Saksi-saksi kami mintai keterangannya secara bergantian,” kata Yayang, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Pasutri Tewas Mengenaskan di Rumah, Istri Ditusuk Suami 12 Kali, Pelaku Lalu Gantung Diri
Dia mengatakan, dirinya memohon maaf lantaran belum bisa menjelaskan lebih rinci hasil penyelidikan.
Katanya, penyidik Sat Reskrim Polres Binjai bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus ini.
Yayang pun meminta kerja sama masyarakat, bilamana mengetahui informasi menyangkut kasus ini.
Setiap informasi yang disampaikan cukup berarti bagi penyidik dalam menangkap pelaku sadis yang tega menghabisi pasutri warga Desa Sei Mencirim, Dusun 7 Kampung Banten, Kecamatan Kutalimbaru.
Baca juga: Kisah Pasutri di Malang Dikaruniai 16 Anak, Menikah Saat Usia 12 dan 11 Tahun
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim ke Polres Binjai.
Tim tersebut akan membantu petugas Sat Reskrim Polres Binjai dalam melacak perampok dan pembunuh pasangan pasutri tersebut.
Kata Tatan, dalam proses penyelidikan, mereka mulai mengumpulkan semua rekaman CCTV di seluruh tempat yang dilintasi korban.
Baca juga: Berawal dari Jatuh Cinta di Penjara, Pasutri Ini Kini Kompak Mencuri, Berhasil Ambil HP dan Motor
“Seluruh CCTV sedang kami periksa, mulai dari rumah korban, hingga ke tempat dimana korban ditemukan meninggal dunia,” kata Tatan.