POPULER Regional: Buruh Rudapaksa Siswi SMK | Pasutri Punya 16 Anak, Nikah Usia 12 Tahun & 11 Tahun
Berikut ini berita populer regional dalam 24 jam terakhir. Seorang siswi SMP menjadi korban rudapaksa hingga 7 kali.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM- Berikut ini berita populer regional dalam 24 jam terakhir.
Seorang siswi SMP menjadi korban rudapaksa hingga 7 kali.
Korban dan pelaku padaha baru mengenal selama dua bulan.
Sementara itu cerita unik muncul dari sebuah desa di Klaten.
Di sana, puluhan warganya terlahir sebagai anak kembar.
Kasus pembunuhan terjadi di Bandung.
Seorang pria tewas dibunuh kerabatnya setelah mengunggah foto di grup WhatsApp.
Pelaku diduga tersinggung.
Kasus rudapaksa juga terjadi di Lampung Timur.
Seorang buruh nekat rudapaksa siswi SMK setelah mencekokinya miras hingga mabuk.
Sementara itu, pasutri di Malang memiliki 16 anak.
Mereka menikah di usia 12 tahun dan 11 tahun.
Baca juga: Tak Senang Adik Perempuannya Didekati, Remaja 17 Tahun Nekat Pukul dan Bacok Teman Sendiri
Baca juga: Pria Ini Tercebur di Tambak saat Naik Motor Siang Bolong, Teriak Minta Tolong, Ternyata Usai Nyabu
Baca juga: Baru 4 Bulan Nikah, Perempuan Ini Melahirkan, Sesama Besa Terlibat Cekcok Berujung Penganiayaan
1. Baru Kenal 2 Bulan, Seorang Pemuda Nodai Siswi SMP hingga 7 Kali, Merayu & Janji Nikahi Korban
Seorang pemuda menyetubuhi siswi SMP hingga tujuh kali.
Korban dan pelaku ternyata baru kenal selama dua bulan.
Untuk melancarkan aksinya, pelaku berjanji akan menikahi korban.
"Terakhir di gubuk di Pekon Tiga Jaya, Sekincau, Lampung Barat," ungkap pelaku di Mapolsek Sekincau, Selasa (23/2/2021).
Saat itu pada Minggu (21/2/2021), kata pelaku, ia dan korban baru saja pulang dari Talang Padang, Tanggamus.
"Kami istirahat di gubuk kosong di Pekon Tiga Jaya," terang pelaku.
Kemudian, pelaku merayu korban untuk melakukan hubungan intim.
Ia juga berjanji akan bertanggung jawab menanggung segala risikonya.
"Saya berjanji kepadanya akan menikahinya," tutur pelaku.
Pelaku mengatakan, korban menyetujui permintaannya dengan memberikan isyarat anggukan kepala.
"Habis itu, kita melakukan persetubuhan itu," terangnya.
2. Puluhan Warga Sebuah Desa di Klaten Terlahir Kembar, Total Ada 21 Pasang, Tertua Umur 50 Tahun
Puluhan warga sebuah desa di Klaten terlahir kembar.
Cerita unik tersebut datang dari Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Jumlah warga yang kembar hingga saat ini sebanyak 21 pasang.
Terdapat puluhan warga desa yang terlahir kembar identik maupun kembar dampit.
Fenomena orang terlahir kembar itu telah berlangsung sejak lama dan bahkan orang kembar di desa tersebut sudah berumur hingga puluhan tahun.
"Iya benar. Di sini memang ada warga yang terlahir kembar dan jumlahnya cukup banyak," ujar Kepala Desa Jonggrangan, Sunarna saat ditemui Tribun Jogja di kantornya, Selasa (23/2/2021).
Ia menjelaskan, jumlah warga yang kembar identik maupun kembar dampit di desa yang ia pimpin berjumlah 21 pasang atau sebanyak 42 orang.
Puluhan warga kembar itu, kata Sunarna, tersebar di lima dukuh. Namun di Dukuh Jonggrangan jumlah orang kembar yang paling banyak, yakni mencapai 9 pasang.
Untuk rentang usia, juga beragam, paling tua orang kembar tersebut berusia sekitar 50 tahun dan paling kecil sekitar 3 tahun.
Saat ini, 21 pasang orang kembar itu, tidak semuanya di kampung. Sebab ada juga yang hidup di rantau.
3. Gara-gara Unggah Foto di Grup WA, Pria Ini Tewas Ditusuk Kerabat, Pelaku Merasa Dipermalukan
Gara-gara unggah foto di WhatsApp, seorang pria berinisial ET (32) tewas ditusuk kerabatnya ST (37).
ET nekat membunuh ST karena dendam.
Pelaku merasa dipermalukan setelah korban mengunggah foto tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (19/2/2021) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang mengatakan, kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap korban dipicu masalah dendam.
Sebab, pelaku merasa dipermalukan oleh saudaranya tersebut dari foto yang diunggahnya ke grup WhatsApp warga Nias.
Dijelaskan Adanan, foto yang diunggah korban tersebut memperlihatkan pelaku ketika mewakili keluarganya hendak melamar seorang wanita.
"Kalau di adat Nias, orang yang datang harus menyiapkan jamuan, harus siapkan makan dan minum.
Ternyata oleh keluarga korban dibawa ke warung makan," ucap Adanan Senin (23/2/2021).
Sejak saat itu pelaku dendam karena merasa keluarganya telah dipermalukan oleh korban.
4. Seorang Buruh Rudapaksa Siswi SMK di Rumah Teman, Paksa Korban Minum Minuman Keras Sampai Mabuk
Seorang siswi SMK dirudapaksa oleh buruh.
Korban dipaksa untuk menenggak minuman keras.
Aksi bejat pelaku dilakukan di rumah temannya.
Seorang siswi SMK di Pekalongan, Lampung Timur menjadi korban rudapaksa.
Sebelum dirudapaksa, korban disuruh menenggak minuman keras hingga mabuk oleh tersangka MYA (21).
Kasat Reskrim Polres Lampung Timur AKP Faria Arista mengatakan, MYA merudapaksa korban pada 6 Desember 2020 lalu di rumah teman tersangka.
Kejadian tersebut bermula saat tersangka bersama rekannya mengajak korban bermain ke lapangan Samber, Metro dengan berboncengan motor.
Sesampainya di Metro, tersangka membeli minuman keras.
Lalu ia memaksa korban untuk meminumnya hingga mabuk.
5. Pasutri Punya 16 Anak, Nikah saat Usia Suami 12 Tahun & Istri 11 Tahun, Sempat Ada yang Ingin Adopsi
Pasangan suami istri di Malang memiliki 16 anak.
Mulyono (46) dan Partina (45) menikah masing-masing di usia 12 tahun dan 11 tahun.
Partina mengaku sempat ada yang ingin mengadopsi anaknya.
Namun permintaan tersebut ditolak.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, awalnya, Mulyono dan Partina ingin memiliki anak laki-laki.
Namun, hingga dua kali melahirkan, Mulyono dan Partina dikaruniai anak perempuan.
Mulai saat itu, keduanya mengaku keterusan memiliki anak.
"Awalnya ingin punya anak laki-laki, tapi yang lahir perempuan. Akhirnya keterusan (sampai 16 anak)," ungkap Mulyono saat ditemui di kediamannya, Rabu (24/2/2021).
Mulyono dan Partina diketahui menikah pada 1986 saat keduanya berusia 12 tahun dan 11 tahun.
(Tribunnews)