Profil Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Terpilih Sumbar, Pernah Dimarahi Emak-emak saat Jadi Wali Kota
Profil Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Terpilih Sumatera Barat yang dilantik hari ini, Kamis (25/2/2021), oleh Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
![Profil Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Terpilih Sumbar, Pernah Dimarahi Emak-emak saat Jadi Wali Kota](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wali-kota-padang-mahyeldi-ansharullah1.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik tiga gubernur dan wakil gubernur terpilih dalam Pilkada 2020 secara bersamaan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Satu di antara pasangan gubernur dan wakil gubernur yang dilantik yaitu, Mahyeldi Ansharullah dan Audy Joinaldy.
Keduanya merupakan gubernur dan wakil gubernur terpilih Sumatera Barat.
Kedua pasangan tersebut diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Saat memberikan keterangan pers usai dilantik, Mahyeldi mengaku akan fokus pada program 100 hari kerja.
"InsyaAllah dalam waktu 100 hari sesuai dengan komitmen ketika kampanye, kami akan melakukan yang pertama sekali, mempersiapkan segera untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Provinsi Sumatera Barat 2021-2024," katanya, Kamis, dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Terpilih Rohidin Mersyah-Rosjonsyah
Baca juga: Hari Ini, Presiden Jokowi akan Lantik Gubernur Sumbar, Kepri dan Bengkulu
Profil Mahyeldi
Dilansir wikipedia.org, Mahyeldi lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 25 Desember 1966.
Ia lahir dari pasangan Mardanis St Tanameh dan Nurmi sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara.
Mengutip Kompas.com, sebelum terpilih menjadi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi merupakan Wali Kota Padang terpilih periode 2019-2024.
Bersama Hendri Septa, Mahyeldi resmi ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang di Rocky Hotel Padang pada 25 Juli 2018.
Kala itu, Mahyeldi dan Hendri Septa diusung PAN dan PKS.
Keduanya sukses mengalahkan pasangan nomor urut satu, Emzalmi-Desri Ayunda, dengan perolehan suara sebanyak 212.156 atau 62,5 persen dari keseluruan suara sah.
Saat menjabat sebagai Wali Kota Padang, Mahyeldi pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan.
Pada Agustus 2020, Mahyeldi dimarahi oleh seorang ibu-ibu saat ia memperingatkan pedagang kaki lima di kawasan Pantai Padang.
Hal ini terekam dalam sebuah video dan beredar luas di media sosial.
Kala itu, seorang ibu-ibu berteriak dan mengaku tak takut pada Mahyeldi yang merupakan wali kota.
"Walau wali kota, kami tidak takut," kata si ibu, dilansir Kompas.com.
Menanggapi viralnya video dirinya dimarahi ibu-ibu, Mahyeldi mengaku santai saja.
Ia menganggap hal sedemikian rupa sudah menjadi risiko dirinya sebagai wali kota.
"Semua respons yang diberikan oleh masyarakat kita nikmati saja."
"Karena itu merupakan suatu konsekuensi menjadi seorang wali kota,” kata Mahyeldi, Jumat (7/8/2020).
Masa Kecil hingga Remaja Mahyeldi
Ayah Mahyeldi dulu bekerja sebagai seorang tukang becak dan buruh angkat di Pasar Atas, Bukittinggi.
Sejak masih kelas tiga Sekolah Dasar (SD), ia sudah bekerja membantu ayahnya untuk mendapatkan uang.
Saat Mahyeldi kelas lima SD, ia dan keluarga pindah ke Kota Dumai.
Ia tetap bekerja untuk menopang ekonomi keluarga hingga masuk SMP.
Mahyeldi kecil pernah berjualan ikan dan menjadi loper koran.
Tamat SMP, Mahyeldi masuk ke SMA Negeri 1 Bukittinggi.
Selama SMA, ia masih bekerja dengan berjualan koran pada pagi hari dan menjual kue pada sore hari.
Selain itu, ia juga pernah beternak kerbau. Dari hasil jerih payahnya bekerja, ia dapat menabung untuk biaya kuliah.
Setamat SMA, ia diterima di Program Studi Pembangunan Pedesaan, Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Baca juga: Usai Dilantik, Gubernur Sumbar Mahyeldi Janji Tangani Pandemi Covid-19 dan Penguatan UMKM
Baca juga: Kontroversi Soal Pemberhentian Gubernur Aichi Jepang Berlanjut, Ditemukan 8.000 Tanda Tangan Palsu
Riwayat Kepemimpinan
1. Pimpinan Ma'had Almadhaniy, 1988-2000
2. Wakil Ketua DPRD tingkat 1 Sumbar, 2004-2008
3. Wakil Wali Kota Padang 2009-2014
4. Wali Kota Padang 2014-2019
5. Wali Kota Padang 2019-2024
Riwayat Penghargaan
Dikutip dari Tribunpadang.com, Kamis (25/2/2021), berikut sejumlah penghargaan yang berhasil diraih Mahyeldi selama kurun waktu dua tahun terakhir:
- Penghargaan Bronze Winner Kategori Media Sosial dari pemerintah pusat pada 2019;
- Penghargaan top pembina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dari pemerintah pusat, 2019;
- Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI, 2019;
- Anugrah Pandu Negeri "Silver" dari Indonesian Institute Public Governance (IIPG), 2019;
- Tokoh Nasional Peduli Lansia dari pemerintah pusat, 2019;
- Penghargaan sahabat ramah anak dari Kementerian sosial, 2019;
- Penghargaan atas capaian response rate yang melebihi target dalam pelaksanaan sensus penduduk online dari Badan Pusat Statistik (BPS), 2020.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi, Tribunpadang.com/Rizka Desri Yusfita, Kompas.com/Rahmadhani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.