Cuma Dapat Rp 1,5 Juta, Pemuda yang Bunuh Bos Material Pukul Korba, Berharap Temukan Rp 200 Juta
Seorang pemuda nekat membunuh bos material. Pelaku yang kecewa hanya dapatkan Rp 1,5 juta lalu memukul korban.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda nekat membunuh bos material.
Pelaku yang kecewa hanya dapatkan Rp 1,5 juta lalu memukul korban.
Pelaku nekat beraksi karena butuh uang untuk menebus motor yang digadaikannya.
Penganiayaan berujung tewasnya Bisri Efendi (71) di dalam toko miliknya, Jumat (26/3/2021) lalu, ternyata dorongan kebutuhan yang menekan DY (22), yang masih bertetangga di esa Jatinom, Kecamatan Kanigoro.
DY adalah pria muda sebelumnya diamankan polisi karena terekam kamera CCTV berada di dalam toko saat pembunuhan, Jumat (26/2/2021). Ia akhirnya ditetapkan sebagai tersangka, dan mengakui perbuatannya, termasuk apa motifnya beraksi di toko material dan sembako itu.
Penetapan DY sebagai tersangka disampaikan dalam rilis pers di Polres Blitar, Kamis (4/3/2021). DY sebelumnya dijemput polisi dari rumahnya yang hanya sekitar 300 meter dari toko korban, Bisri Efendi, Rabu (3/3/2021) lalu.
Rumah tersangka hanya berjarak sekitar 300 meter sebelah Utara rumah kakek Bisri. Terkait kasus ini, pelaku diancam KUHP pasal 339 (pembunuhan) dan pasal 365 (pencurian dengan pemberatan) dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
"Hari ini (DY) Kami tetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan dan pencurian," kata Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela saat jumpa pers didampingi oleh Wakil Bupati Blitar, Rahmad Santoso, yang baru dilantik 26 Februari lalu.
Dalam pengakuannya, menurut Leonard, pelaku nekat mencuri lalu menganiaya kakek Bisri sampai tewas di dalam toko itu, karena kesulitan keuangan. Ia bingung mencari uang untuk menebus sepeda motornya, Vario tahun 2018.
Sebelumnya ia menggadaikan motornya Rp 3,5 juta dan uangnya digunakan untuk membantu kebutuhan hidup bersama kedua orangtuanya.
Dari kejadian ini juga terkuak bahwa kondisi ekonomi keluarga tersangka memang sangat kekurangan, bahkan rumahnya masih berdinding bambu. Dipastikan, faktor kemiskinan menjadi alasan terjadinya tindak kejahatan ini.
Baca juga: Bos Geng Motor yang Bacok Polisi di Menteng Pernah Sekolah di Pesantren
Baca juga: Terungkap Sosok Terduga Pembunuh Bos Material di Blitar, Pelaku Awalnya Pura-pura jadi Pembeli
Baca juga: 5 Fakta Jagal Sapi Bunuh Pemuda, Istri Pelaku Dipaksa Antar Obat dan Diancam Foto Syur Disebar
Dan saat akan menebus motornya yang digadaikan, lajang yang dikenal pendiam itu mengaku tak punya uang. Dan dalam kebingungannya, ia merencanakan melakukan pencurian di toko milik kakek Bisri.
Mengutip pengakuan tersangka, Leonard menjelaskan bahwa toko korban menjadi sasaran karena dekat dengan rumahnya. Selain itu, toko korban diketahui paling ramai pembeli sehingga tersangka DY yakin bahwa korban memiliki banyak uang.
"Tersangka juga menilai resikonya lebih kecil karena korban hidup sendirian, apalagi sudah tua. Dan rumahnya dekat dengan sasaran sehingga memudahkan aksinya. Ia juga hafal dengan kondisi rumah korban, dan kebiasaan korban tinggal sendirian," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.