Tersetrum saat Pasang Jaringan Wifi dalam Tugas PKL, 2 Tangan Pelajar Ini Diamputasi, Sempat Minder
Seorang pelajar tersetrum saat memasang jaringan wifi dalam tugas PKL. Korban pun harus diamputasi kedua tangannya.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Seorang pelajar tersetrum saat memasang jaringan wifi dalam tugas PKL.
Korban pun harus diamputasi kedua tangannya.
Pelajar tersebut sempat minder dan putus asa dengan kondisinya.
Alfian Fahrul Nabila (18), pelajar salah satu SMK di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sempat memikirkan nasib masa depannya pasca-kedua tangannya diamputasi.
Namun, rasa minder itu perlahan hilang setelah dirinya mendapat dukungan dari keluarga dan orang terdekat.
"Masa depan bagaimana, masa aku rak isoh ngopo-ngopo (masa saya tidak bisa apa-apa)," kata Alfian ditemui di rumahnya Dusun Dalem, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Rabu (3/3/2021).
Pasca-peristiwa pada 9 Maret 2020 itu Alfian tidak pernah keluar rumah.
Anak pertama pasangan Wagimin dan Tri Ismani selalu mengurung diri di rumah dan takut bertemu orang.
Baca juga: Pria Ini Tewas Tersengat Listrik saat Hendak Cari Rumput, Senggol Kawat Ground, Sempat Minta Tolong
Baca juga: Fakta Baru Remaja 17 Tahun Tewas di Hotel Kediri, Ternyata Tidak Ditemukan Bekas Berhubungan Badan
Baca juga: 7 Mahasiswa di Bolivia Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Gedung, Pagar Balkon Ambruk di Tengah Kerumunan
"Pulang dari rumah sakit tidak berani keluar rumah. Kalau ada tamu hanya mengintip dari jendela," kata remaja yang bercita-cita ingin menjadi seorang ahli komputer atau IT ini.
Alfian tergolong siswa berprestasi.
Dia selalu mendapatkan peringkat dua besar sejak kelas X hingga kelas XI.
Rencananya Alfian ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah lulus SMK.
Dia mengaku sudah mendaftar seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
"Ikut seleksi UNY sama Undip," ungkap siswa kelas XII jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
Alfian butuh waktu selama 10 bulan menjalani pemulihan pasca-kedua tangannya.
"Terutama pemulihan mental," timpal paman Alfian, Purwanto (50).
Alfian dirawat di rumah sakit selama 1,5 bulan dan harus menjalani enam kali operasi setelah tangannya tersetrum saat memasang jaringan wifi dalam tugas PKL.
Operasi pertama dilakukan untuk pembukaan jaringan.
Kemudian operasi kedua pembersihan tangan kanan yang terbakar.
Setelah itu operasi amputasi pada bagian tangan kanan.
Operasi selanjutnya adalah pembersihan pada bagian tangan kiri yang terbakar.
Kemudian operasi amputasi dilanjutkan pada tangan kiri dan terakhir operasi untuk cangkok kulit.
(Kontributor Solo, Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelajar SMK di Klaten yang Kedua Tangannya Diamputasi Sempat Minder Bertemu Orang"