Berita Lengkap Cewek Asal Bandung Tewas Dibunuh 'Pelanggan' di Kediri, Ini Alasan Pelaku Membunuhnya
Setelah melakukan hubungan seksual, pelaku hanya membayar korban dengan uang sebesar Rp 300.000.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI -- Pembunuh cewek asal Bandung yang ditemukan tewas di Hotel Lotus Garden Kediri, Jawa Timur, akhirnya ditangkap.
Polisi menembak kaki pelaku Refi Purnomo (23) warga Desa Larenkulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban karena berusaha melawan saat akan ditangkap.
Penangkapan Refi dilakukan setelah Satreskrim Polres Kediri Kota melakukan analisa terhadap CCTV di hotel dan sekitar lokasi kejadian.
Sebelumnya M (17) cewek asal Bandung ditemukan tewas bersimbah darah di Hotel Lotus Kediri, Minggu (28/2/2021).
Baca juga: Pembunuhan Gadis Bandung di Hotel Lotus Kediri dan Misteri Alat Kontrasepsi yang Telah Dipakai
Tersangka ditangkap saat berada di kosnya Desa Kwadungan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Saat penangkapan terjadi ada dua orang yang digelandang polisi.
Selain Refi Purnomo, juga istrinya.
Namun istrinya tak ditetapkan tersangka.
"Istri Refi Purnomo hanya berstatus sebagai seorang saksi," ungkap Kasatreskrim Polresta Kediri AKP Verawati Taib saat rilis kasus di Mapolresta Kediri, Jumat (5/3/2021).
Menurut Kasatreskrim Polresta Kediri, hasil interogasi mengungkap, istri Refi Purnomo hanya sebatas mencuci baju suaminya, usai melakukan pembunuhan.
"Saudara saksi hanya mencuci baju tersangka dan kita masih lakukan proses penyelidikan," imbuh AKP Verawati Taib.
Baca juga: Praktik Prostitusi saat Pandemi di Kabupaten Tangerang Terbongkar, 3 PSK dan 310 Kondom Diamankan
Penangkapan ini merupakan hasil penyelidikan dan analisis Satreskrim Polres Kediri Kota dari rekaman CCTV yang diamankan petugas.
"Dari rekaman CCTV anggota Satreskrim berhasil mengetahui pelaku dan menangkap pelaku di rumah kosnya.
Pelaku sempat melakukan perlawanan oleh sebab itu petugas melumpuhkannya," jelas Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo.
Dari hasil analisa CCTV diketahui pelaku masuk menggunakan helm.
Polisi menganalisa CCTV yang ada di sekitar lokasi, dan mengetahui pelaku datang dengan menggunakan ojek online.
Polisi melakukan penyisiran dan mengetahui siapa orang yang mengorder ojek online pada saat kejadian.
Pertemuan Refi dengan korban ini tidak lain dari prostitusi online. Melalui aplikasi Michat, pelaku berkenalan dengan korban.
Keduanya kemudian melakukan transaksi dengan harga yang telah disepakati sekitar Rp 700.000.
Namun ternyata Refi tidak memiliki uang sesuai dengan perjanjian.
Setelah melakukan hubungan seksual, pelaku hanya membayar korban dengan uang sebesar Rp 300.000.
Hal itu yang membuat M sempat marah.
"Pelaku mengancam korban menggunakan pisau yang telah dibawanya. Korban sempat berteriak dan akhirnya dicekik oleh R," imbuh AKBP Eko Prasetyo.
Pelaku dengan keji menusuk tubuh M dan menikam leher korban hingga meninggal dunia.
"Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan ancaman hukuman mati dan pidana penjara paling ringan 20 tahun," pungkas Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo.
Misteri kondom
Sesuai catatan yang ada, korban M bersama teman prianya, DK (22) juga asal Bandung check in hotel pukul 13.00 WIB.
Sekitar pukul 16.00 WIB, DK keluar ke swalayan dengan keperluan membeli peralatan mandi.
Begitu kembali ke kamar 421 sekitar pukul 16.30 WIB, kondisinya terkunci. Beberapa kali pintu kamar diketuk tak ada jawaban dari dalam.
Akhirnya DK minta bantuan petugas hotel untuk membuka dengan kunci duplikat. Baru terlihat jika kondisi M sangat mengenaskan dengan posisi telentang.
Sesuai rekaman CCTV hotel, diduga pelakunya deorang laki-laki dengan tinggi sekitar 165 cm.
Ia memakai helm, masker dan mengenakan T-shirt.
Jarak pelaku dengan DK keluar dari kamar hotel hanya berselang beberapa menit. Juga saat DK kembali ke kamar, rentang waktu dengan pelaku tidak terlalu lama.
Dari penelusuran yang dilakukan penyidik, pelaku pembunuhan M (17), gadis asal Kota Bandung, Jawa Barat di Hotel Lotus Garden kamar 421 Kediri, Minggu (28/2/2021) kemarin diduga sudah saling kenal.
Tengara itu terlihat dari akses pelaku dengan mudahnya masuk kamar hotel yang dihuni korban.
Diduga pula, sebelum korban dieksekusi oleh pelaku, ada komunikasi baik itu via WA atau handphone antara pelaku dengan korban.
Ciri-ciri pembantai wanita yang memiliki tatto nama di dada kanan dan paha kanan itu seorang laki-laki tingginya sekitar 165 cm.
Pelaku yang terekam CCTV hotel korban menginap, mengenakan helm dan masker serta T-shit.
Rekaman itu terlihat saat pelaku datang dan pulang.
Sesuai durasi yang ada, rentang pelaku datang dan keluar dari kamar hotel sekitar 30 menit.
Dari waktu yang ada, pembantaian wanita muda cantik itu cukup cepat.
"Kami masih mendalami CCTV yang ada. Dari CCTV hotel, terduga sudah terlihat. Mudah-mudahan bisa terungkap," tutur AKP Verawati Thaib, Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, Rabu (3/3/2021).
Terlacaknya pelaku dari CCTV hotel, penyidik juga fokus memeriksa dan menganalisa hasil rekaman CCTV di sekitar atau sepanjang jalan yang dilewati pelaku.
Karena sesuai rekaman yang ada, pelaku tidak menuju parkiran hotel.
Namun pelaku langsung menuju jalan raya. Diperkirakan pelaku memarkir kendaraan yang dipakai di luar hotel.
Terkait kendaraan yang dipakai pelaku setelah keluar dari hitel masih dalam penyelidikan penyidik.
"Dari CCTV hotel terduga keluar dari hotel dengan jalan kaki," jelasnya.
Sementara perkembangan hasil pemeriksaan terhadap saksi kolega korban yang ada di kamar 423 mengaku mendengar suara teriakan.
Karena berada di kamar hotel, suara teriakan korban tidak begitu terdengar jelas siapa yang telah berteriak.
Apakah pembunuhan M ini ada kaiatannya dengan jaringan prostitusi online antarkota?
Penyidik belum bisa menjelaskan secara pasti.
"Itu masih kita dalami, saat ini ditangani penyidik PPA," jelasnya.
Berdarah Dingin
Pembunuh M diduga orang yang profesional. Dalam waktu sekejap, korban terkapar bermandikan darah di kamar hotel.
Dari hasil otopsi mayat korban ditemukan luka-luka akibat senjata tajam di sekujur tubuhnya.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Verawati Thaib menjelaskan, dari hasil otopsi ditemukan banyak luka akibat senjata tajam.
"Dari hasil visum dokter ada 7 luka tusuk dan 2 luka sayat," ungkap AKP Verawati Thaib kepada sejumlah awak media di Mapolres Kediri Kota, Rabu (3/3/2021).
Luka yang mengakibatkan korban meninggal akibat tusukan di bagian pinggang karena mengakibatkan organ dalam pecah dan korban kehabisan darah.
"Itu penyebab kematiannya," jelasnya.
Sementara dua luka tusuk di bagian leher, 2 punggung dan 3 di bagian pinggang kanan yang mengenai organ dalam.
Sejauh ini petugas masih mencari barang bukti senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
Dari hasil olah TKP di kamar hotel petugas tidak menemukan senjata tajam.
Justru penyidik menemukan dua buah alat kontrasepsi. Satu sudah terpakai dan satu masih utuh.
Kamar hotel tempat kasus pembunuhan wanita muda di Hotel Lotus Kota Kediri dipasang police line, Minggu (28/2/2021) malam. (surya.co.id/didik mashudi)
Dalam kasus ini, korban diduga dihabisi pelaku sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban M check in di kamar hotel pukul 13.00 WIB dan dilaporkan ada pembunuhan pukul 16.45 WIB.
Dari hasil pemeriksaan petugas, tidak ada barang milik korban yang hilang. Semua barang masih tersimpan di koper korban.
Sebelum korban terbunuh, DK (22) teman pria korban meninggalkan kamar 421 untuk pergi ke toko di sekitar hotel sekitar pukul 16.00 WIB.
Katanya membeli peralatan mandi.
Selang beberap menit kemudian, pelaku yang mengenakan helm, masker dan T-shirt masuk ke kamar korban.
Setelah menghabisi korban, pelaku mengunci kamar hotel.
Begit DK kembali dari toko untuk membeli perlengkapan mandi, tdak bisa langsung masuk ke kamar.
"Diduga akses kuncinya dibawa terduga," jelasnya.
Setelah membuka dengan kunci cadangan yang ada di resepsionis barulah pintu kamar 421 berhasil dibuka.
Namun saat pintu terbuka korban ditemukan dalam kondisi tergeletak berlumuran darah di lantai kamar hotel di antara dua ranjang tempat tidur.
Korban berpakaian lengkap mengenakan celana panjang hitam dan kaos warna hitam.
Kesulitan Identifikasi Mayat
Dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Kediri Kota Kediri, Mira ternyata baru berusia 17 tahun atau masih di bawah umur.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Verawati Thaib, menjelaskan petugas sempat mengalami kesulitan dalam proses identifikasi mayat karena belum memiliki identitas kependudukan.
"Usia korban baru 17 tahun atau masih anak di bawah umur," ungkap AKP Verawati Thaib di kantornya, Rabu (3/3/2021).
Karena belum memiliki identitas kependudukan, petugas sempat mengalami kesulitan ketika melacak identitasnya.
Dilihat usianya yang masih 17 tahun, korban masih berstatus pelajar.
Petugas sendiri baru mengetahui identitas dan alamat lengkapnya satu hari setelah kasus pembunuhan.
"Kami kesulitan menghubungi pihak keluarga. Karena untuk melakukan otopsi harus memberitahu keluarga korban," jelasnya.
Dari penjelasan dokter forensik RS Bhayangkara yang melakukan otopsi untuk mengetahui kondisi luka dibutuhkan visum dalam tidak hanya visum luar.
Sementara pelaksanaan visum harus mendapat persetujuan dari pihak keluarganya.
"Dari luar lukanya terlihat kecil tidak terlihat. Makanya kita harus menghubungi keluarga korban. Setelah diberi tahu keluarga korban menerima, dan setuju untuk otopsi," jelasnya.
AKP Verawati Thaib juga membenarkan jika korban memiliki penanda tatto di bagian tubuhnya.
Dari foto yang beredar di sejumlah media sosial, Mira diketahui memiliki tatto di bagian dada sebelah kiri bertuliskan namanya.
"Iya ada tatto. Tapi bukan nama sebenarnya, karena korban masih anak-anak kami tidak bisa menjelaskan namanya. Inisialnya saja M," jelasnya.
Suka Main Tik Tok
Sementara sosok M dikenal ramah. Ia berasal dari Sukamanah, Bandung, Jawa Barat.
Sebelum ditemukan tewas M diketahui aktif bermain di media sosial salah satunya Tik Tok.
Melalui akun @miraaquenn terlihat sering memosting kegiatannya di dalam kamar dan sebuah hotel.
Ia juga sering mengunggah aktivitas bersama pacarnya dan orang lain.
Selain itu berdasarkan pengamatan dari sebuah aplikasi pertemanan MiChat, M memiliki akun bernama Ica.
Diketahui sebelum M meninggal, ia pergi ke hotel Lotus Garden bersama pacarnya dan keluarga pacarnya.
Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo, mengungkapkan sebelum ditemukan tewas, korban memesan kamar di sebuah hotel di Kota Kediri.
"Jadi yang memesan ini ada dua kamar, satu kamar untuk korban dan pacarnya. Sementara satu lagi satu kamar untuk keluarganya," ujar kapolresta.
Menurut AKBP Eko Prasetyo bahwa diketahui sebelum ditemukan tewas, pacar korban yang satu kamar dengannya sedang pergi ke swalayan untuk membeli perlengkapan mandi dan makanan. (Didik Mashudi/Farid Mukarom)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembunuh Cewek Bandung di Hotel Kota Kediri Ogah Bayar Rp 700.000, Sempat Ancam Pakai Pisau