Gadis 15 Tahun Hilang 12 Hari, Orang Bertopeng Teror Keluarga, Video Call Tanpa Suara
Seorang gadis bernama Yeni Anggraini (15) warga Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau dilaporkan hilang.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis bernama Yeni Anggraini (15) dilaporkan hilang.
Warga Gang Banyuasin, Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan itu sudah 12 hari menghilang.
Keluarga mendapat teror, ada orang video call namun dengan mengenakan topeng dan hanya diam saja.
Remaja berusia 15 tahun ini dikabarkan hilang dan belum ada kabar sejak meninggalkan rumah, Senin (22/2/2021) lalu.
Dona kakak Yeni mengungkapkan, pihak keluarga masih terus berupaya melakukan upaya pencarian, ke teman-temannya, termasuk keluarga dekat, dan keluarga jauh, namun belum juga ada kabar.
"Tapi sampai sekarang belum ada kabar, kita masih menunggu informasi lebih lanjut," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Bocah 8 Tahun di Kutai Timur Hilang saat Berenang, Jasadnya Ditemukan di Perut Buaya
Baca juga: Pria Pengantin Baru Kebingungan, Baru Satu Setengah Bulan Menikah Istrinya Hilang
Saat ini pihak keluarga sangat resah dan khawatir, pasalnya, dua hari kemarin nomor pihak keluarga mendapat teror telpon melalui aplikasi video call whatsapp.
Dona bercerita, saat itu tiba-tiba ada orang video call whatsapp ke nomor keluarga, karena penasaran Dona mengangkatnya, namun, setelah diangkat orang yang menelpon tidak menampakan wajah.
"Suasana gelap seperti mati lampu. Karena penasaran saya meminta orang yang menelpon untuk menunjukkan wajahnya, kemudian orang yang menelpon menggunakan cahaya senter menunjukkan mukanya tertutup menggunakan topeng," ungkapnya.
Kekhawatiran keluarga bertambah, setelah orang yang menelpon hanya diam saja. Karena geram dan kesal adik Dona sempat mengancam akan segera melapor polisi, bila orang tersebut tak mau bicara.
"Kalau kamu tidak mau bicara kami akan melapor polisi," ujar Dona menirukan ucapan adiknya.
Sehabis kejadian itu, nomor yang meneror tersebut tidak aktif lagi, kemudian selang sehari kemudian orang tersebut menelpon lagi, namun lagi-lagi saat diangkat tidak ada suara sama sekali.
Karena semakin khawatir sehabis mendapat teror itu, orang tua Dona langsung melapor ke polisi dan meminta polisi melacak lokasi orang yang menelpon tersebut.
"Kemarin ayah sudah melapor, katanya sudah dilacak. Orang itu menelpon kadang sehari sekali, siang tidak aktif, biasanya malam, tapi kemarin tidak aktif lagi," ungkapnya.