Kronologi Gadis Tuna Wicara dan Tuna Rungu di Ngada Jadi Korban Rudapaksa
Korban memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar (bisu dan tuli) sehingga menggunakan bahasa isyarat untuk komunikasi dengan orang lain
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNNEWS.COM, BAJAWA - Gadis bisu dan tuna runggu menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan dua pemuda di di Inerie-Ngada.
Kapolsek Aimere Ipda Elias Ballo, SH mengatakan, korban menceritakan kasus pemerkosaan yang dialami oleh dirinya menggunakan bahasa isyarat kepada kedua saksi.
Pasalnya, korban memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar (bisu dan tuli) sehingga menggunakan bahasa isyarat untuk melakukan komunikasi dengan orang lain.
"Saat korban menceritakan kasus pemerkosaan terhadap dirinya, dia menceritakan kepada kedua saksi menggunakan bahasa isyarat," kata Kapolsek Aimere Elias kepada Pos Kupang saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (12/3/2021).
Korban menceritakan ciri-ciri dari kedua pelaku kepada keluarganya juga menggunakan bahasa isyarat.
Baca juga: Jumpai Fansnya yang Tuna Netra, Ruri Wantogia Terharu
Diberitakan sebelumnya, seorang gadis yang memiliki keterbatasan berbicara dan mendengar menjadi korban pemerkosaan dua pemuda.
Gadis berinisial MEW (20) tersebut diperkosa dua pemuda berinisial PT (22) dan YDK (20) secara bergilir.
Aksi tak terpuji tersebut dilakukan dua pemuda itu di tempat wisata Pantai Lekoena, Dusun Nuamuzi Desa Warupale 1, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Rabu (10/3/2021) sekira pukul 23:00 Wita.
Kapolsek Aimere Ipda Elias Ballo, SH mengatakan, sebelum kejadian, korban bersama masyarakat yang ada di sekitar lokasi menghadiri acara syukuran pelepasan perahu baru di pantai Wisata Lekoena.
Karena merasa ingin membuang air kecil, korban berpamitan dengan sorang saksi bernama Yasinta Paga.
Baca juga: Wanita Penikam Warga Kota Kupang Ternyata Baru Saja Konsumsi Minuman Keras
Namun pada saat itu, Yasinta Paga meminta seseorang yang bernama Geril untuk mengantar korban ke WC umum yang ada di tempat kejadian.
kecil, seorang yang bernama Geril lalu kembali, karena menunggu korban terlalu lama. Ternyata korban sudah ditangkap oleh kedua pelaku.
"Terus mereka bawa ke belakang WC umum. Disitu mereka lakukan pemerkosaan secara bergantian," ungkapnya.
Elias mengatakan, setelah lama menunggu seorang bernama Geril ke tempat kegiatan dan melaporkan kepada Yasinta Paga karena korban tidak berada di tempat WC.
"Terus mereka mencari korban. Disana mereka menemukan korban di belakang WC, terus korban cerita bahwa dia sudah diperkosa oleh kedua orang," ungkapnya. (mm)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Gadis Bisu dan Tuli di Ngada Cerita Kasus Pemerkosaan Menimpa Dirinya, Gunakan Bahasa Isyarat ?