Perut Membesar Alasan Penyakit Kanker, Ternyata Ditemukan Janin Meninggal di Rahim Remaja 16 Tahun
Ditemukan janin meninggal di rahim remaja 16 tahun. Terungkap saat perut remaja tersebut membesar dan beralasan mengidap penyakit kanker rahim.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi
TRIBUNNEWS.COM - Ditemukan janin meninggal di rahim seorang remaja berusia 16 tahun.
Hal ini terungkap saat perut remaja tersebut membesar dan beralasan mengidap penyakit kanker rahim.
Ia kemudian melakukan operasi. Namun, saat dilakukan operasi ditemukan janin yang sudah meninggal di rahimnya.
Seorang anak berinisial H (16 tahun), di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melaporkan ayah kandungnya ke polisi.
Ia melaporkan ayah kandungnya berinisial RM (44 tahun) atas dugaan kasus pelecehan.
H telah melaporkan kasus itu, Sabtu (13/3/2021) lalu. Ia didampingi oleh kerabatnya dan Petugas Pendamping Anak dari Dinas Sosial Kepulauan Selayar.
Humas Polres Kepulauan Selayar, Ipda Hasan, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Ya benar, memang ada laporan tersebut. Tapi kita tunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan akan kami sampaikan ke teman-teman jika sudah selesai proses pemeriksaanya," jelas Ipda Hasan, Senin (15/3/2021).
Baca juga: Istri Tak Mau Melayani, Pria Ini Rudapaksa Putri Kandung Hingga Melahirkan
Baca juga: Fakta-fakta Siswi SD Dirudapaksa, Pelakunya Sahabat Dekat Kakak Korban, Aksi Dilakukan 3 Kali
Baca juga: Modus Ajak Ibadah Subuh, Seorang Guru Ngaji Lecehkan Santrinya, Korban Diancam Dipukul jika Melapor
Kasus ini mulai terungkap ketika H menjalani operasi di rumah sakit, dengan alasan mengidap kanker rahim hingga perutnya membesar.
Namun, setelah menjalani operasi ternyata dirahimnya ditemukan janin yang telah meninggal dunia.
Di sinilah baru diketahui, ternyata H yang masih berusia 16 tahun itu hamil, yang diduga akibat perbuatan ayahnya sendiri.
Dari informasi yang beredar, H dlecehkan oleh ayah kandungnya sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
H juga menyebut nama lain, yakni pria berinisial KL (48 tahun) yang tak lain merupakan pamannya sendiri.
H mengaku tidak berani melaporkan kejadian yang dialaminya itu kepada ibunya.
Alasannya, karena diancam oleh ayahnya bakal dibunuh.
Berita lain terkait kasus pelecehan.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Diduga Dihamili, Seorang Anak di Selayar Laporkan Bapak Kandungnya ke Polisi