Dibakar Hidup-hidup oleh Suami, Sebelum Tewas Rani Minta Ibunya Jangan Dendam, Kemudian Minta Maaf
Rani Andriani sempat mendapat perawatan di rumah sakit selama satu bulan. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Editor: Willem Jonata
Saat suster memasang alat bantu pernafasan, Rani Andriani merintih kesakitan.
Yati yang selalu mendampingi putrinya itu sempat tak kuasa menahan tangis.
Meski kondisi ini pahit, namun Yati harus menguatkan diri.
Dia tidak ingin merusak mental Rani Andriani yang perlu dukungan dari pihak keluarga.
Selama proses perawatan, Yati pun pontang-panting mencari dana.
Baca juga: Pasangan Kumpul Kebo Rutin Bikin Konten Porno, Diunggah di Pornhub, Terciduk oleh Patroli Cyber
Dia harus berutang ke sana dan ke sini untuk kesembuhan anaknya itu.
Beruntung, masih ada donatur yang berbaik hati menolong keluarga Yati.
Atas bantuan para donatur itu, Yati pun merasa bebannya sedikit terbantu.
Dia tak lupa mengucap ribuan terima kasih kepada semua pihak yang perhatian dengan Rani Andriani.
Kesaksian warga
Seorang saksi mata, Li (32) menuturkan bahwa dirinya melihat saat api membakar tubuh Rani.
“Saya melihat api, lalu memadamkannya dibantu oleh warga sekitar rumah korban.
Saat itu orang tua korban berada di depan sedang menunggu," ujarnya.
Korban saat mendapat perawatan intensif di rumah sakit, Minggu (31/1/2021). (TRIBUN MEDAN / ist)
Lebih lanjut dia mengatakan, saat itu orang tua korban melihat api dan menjerit teriak minta tolong.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.