Jokowi Minta SPAM Umbulan Bisa Disalurkan Hingga Ke Pipa-pipa Rumah Masyarakat
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mampu menyediakan air bersih sebanyak 4.000 liter per detik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mampu menyediakan air bersih sebanyak 4.000 liter per detik.
Presiden juga berharap, SPAM Umbulan bisa dimanfaatkan masyarakat khususnya di daerah yang dilalui pipa air yakni di Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021).
"Ini air dari sini, ini air yang keadaannya sudah bersih. Langsung bisa dimanfaatkan. Tidak pakai pengolahan yang rumit-rumit. Dan kapasitanya juga besar, 4.000 liter per detik. Ini gede banget," kata Jokowi.
Namun, Presiden menyoroti jumlah kapasitas yang baru bisa dijalankan dari SPAM Umbulan itu hanya 900 liter per detik.
Sehingga, masih ada target 80 persen yang harus dikejar untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut. Terutama, bisa sampai ke pipa-pipa rumah tangga.
Maka, Kepala Negara meminta kepada Gubernur, Menteri PUPR serta manajemen untuk duduk bersama menyelesaikan proyek besar ini.
"Ini pekerjaan besarnya ada di situ. Ini bukan persoalan gampang," ucap Jokowi.
"Siapa mengerjakan apa, siapa tanggung jawab dimana. Sehingga proyek gede yang memakan biaya Rp2,056 triliun ini betul-berul bisa maksimal digunakan oleh, dirasakan oleh masyarakat. Ini yang penting disitu," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Resmikan SPAM Umbulan, Air Bersih Langsung Bisa Dimanfaatkan
Selain itu, Jokowi juga meminta jangan sampai proyek pipa utamanya selesai, tapi untuk masuk ke rumah tangga terkendala karena tak ada yang bertanggung jawab.
Sehingga, harus ditentukan apakah PDAM Kota dan Kabupaten, ataukah PDAM di tingkat provinsi atau menteri PUPR yang bertanggung jawab untuk air hingga ke rumah masyatakat.
"Tolong segera diselesaikan, saya minta minggu ini sudah ada rapat dan bisa diselesaikan dengan yang tanggung jawab siapa," kata Jokowi.
"Karena ini kalau tidak diselesaikan di lapangan, praktek yang saya alami yang saya lihat, ada waduk gede banget, irigasi primer sudah disiapkan, tapi untuk yang sekunder dan tersier tidak ada. Trus airnya sampai ke sawah lewat mana?" terangnya.