Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dihamili Pak Kades, Seorang Gadis Adukan Nasibnya ke Polisi, Katanya Diancam Dibunuh dan Disantet

Saat ini usia kandungannya sudah memasuki 11 pekan. Bukannya kasih sayang yang didapat, dia malah mendapat perlakuan kasar.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Dihamili Pak Kades, Seorang Gadis Adukan Nasibnya ke Polisi, Katanya Diancam Dibunuh dan Disantet
Trubun Lampung/Dody Kurniawan
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Wanita bernisial NA (27) mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pekalongan, Rabu (24/3/2021) siang.

Warga Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, itu mengaku dihalimi seorang pria yang kini menjabat kepala desa.

Saat ini usia kandungannya sudah memasuki 11 pekan.

Bukannya kasih sayang yang didapat, dia malah mendapat perlakuan kasar dari oknum pak kades.

Baca juga: Kasus Anak Bunuh Ayah Kandung di Lampung Tengah, Dipicu Ketakutan Pelaku Disantet Korban

Baca juga: Istri Hamil Anak Pertama, Diprediksi Lahir Agustus, Aldi Taher Berharap Kado dari Nissa Sabyan

Tak betah dianiaya oleh calon bapak dari anaknya, NA melaporkan yang dialaminya ke polisi.

Berita Rekomendasi

Ia mengadukan salah satu kepala desa, di Kecamatan Paninggaran yang dituding telah menghamili dan ingkar menikahinya.

Dihamili oknum kepala desa 945
tangkapan layar seorang gadis yang mengaku dihamili oleh oknum kepala desa.

"Hari ini saya melaporkan atas kasus, saya dihamili oleh kades yang ada di wilayah Kecamatan Paninggaran," kata NA kepada Tribunjateng.com.

Selain melaporkan kasus atas dihamili kades, ia juga melaporkan atas ancaman dan kekerasan yang dialaminya.

Ia mengaku mempunyai bukti-bukti ancaman dalam bentuk rekaman suara dan screenshot chat pak kades tersebut.

Baca juga: Driver Ojol Kecelakaan, Saksi Lihat Luka Cuma Lecet dan Masih Sadar, Namun Nyawanya Tak Selamat

"Kehamilan saya berusia 11 minggu, saya dihamili di bawah ancaman," kata dia.

"Ancamannya dalam bentuk perkataan melalui WhatsApp, telepon, atau ngomong secara langsung," imbuhnya

NA juga mengungkapkan, pernah mendapat ancaman pembunuhan, mau disantet, dan dibikin sengsara seumur hidup.

Ilustrasi kekerasan. Seorang dosen tega menikam mahasiswinya yang juga pacarnya lantaran lamarannya ditolak.
Ilustrasi kekerasan. Seorang dosen tega menikam mahasiswinya yang juga pacarnya lantaran lamarannya ditolak. (pixabay.com)

"Saya kenal dengan kades sejak tahun 2015," ujar perempuan berkerudung itu.

"Sejak pertama kenal hingga sekarang saya sering menerima kekerasan fisik seperti dipukul, ditendang, dijambak, bahkan diludahi," ungkapnya.

Ia berharap dengan laporan ke Polres Pekalongan ada keadilan untuk dirinya.

"Kata pak polisi yang memeriksa tadi, kasus ini akan segera diproses," harapannya.

Polisi: Kita Proses

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Akhwan Nadzirin membenarkan adanya laporan tersebut.

Baca juga: Seorang Pemandu Lagu Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Keluarga Syok Tahu dari Facebook

"Untuk saat ini korban masih dilakukan pemeriksaan atau interogasi dan diminta keterangan oleh penyidik PPA," katanya.

Kemudian, setelah itu pihaknya akan melengkapi saksi-saksi dan alat buktinya.

"Yang jelas pengaduan ini akan kami tindaklanjuti," imbuhnya.

Hingga saat ini Kasat Reskrim Polres Pekalongan tak bersedia menyebutkan nama dan asal kades tersebut.

Konfirmasi Kades

Terpisah, salah seorang Kades di wilayah Kecamatan Paninggaran, yakni E, saat dihubungi Tribunjateng.com, menepis atas tuduhan yang dilaporkan.

"Saya tidak melakukan kekerasan," ujarnya.

"Justru, sejak dia ditinggalkan ayahnya kerja di luar kota, saya sering membantu keluarganya," tambah dia.

Menurutnya, kejadian ini terjadi sebelum ia menjabat menjadi kepala desa.

"Sebenarnya, masalah ini sudah selesai dan saya siap bertanggungjawab untuk menikahinya," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kades di Pekalongan Sering Pukuli Perempuan yang Dihamilinya Tanpa Nikah

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas