Siswi Eks Anggota Paskibraka Bone Gantung Diri, Histori Pencarian Google di HP Korban Jadi Petunjuk
Seorang siswi mantan (eks) anggota paskibraka di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) nekat mengakhiri hidupnya.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi mantan (eks) anggota paskibraka di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) nekat mengakhiri hidupnya.
Diketahui korban berinisial I dan masih berumur 19 tahun.
Saat ini, I tercatat sebagai siswi yang tengah menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Institut Queen Makassar.
Sedangkan jasad korban pertama kali ditemukan tergantung di seutas tali di kamar orang tuanya yang berada di Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (23/3/2021) pukul 18.00 Wita.
Baca juga: Pulang ke Rumah Usai Futsal, Remaja Ini Teriak Histeri Lihat sang Ayah Tewas Tergantung di Plafon
Baca juga: Seorang Anak Histeris Lihat Ibunya Tewas Gorok Leher Sendiri di Dapur, Berikut Kronologinya
Ibunya, Idawati pertama kali menemukan menemukan jasad I.
Kapolsek Awangpone, AKP Agus mengatakan dari hasil keterangan ibu korban, korban diduga mengalami depresi dan sakit kepala selama tiga bulan terakhir.
"Korban sudah tiga bulan mengalami depresi. Dia saat ini menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Makassar," katanya.
Lanjut dia, korban tak pernah memeriksakan diri ke dokter. Dia pulang ke Bone dan hanya berdiam diri, sering termenung dan bersedih.
Dari informasi yang dihimpun, I sempat mencari cara gantung diri melalui handphone-nya.
"Dari cerita anak-anak sekitar, ada yang melihat histori pencarian handphone korban mengenai tata cara gantung diri. Memang ada saya dengar, tapi saya belum lihat langsung," bebernya.
Keluarga I menolak anaknya diautopsi.
Baca juga: Wanita Muda Diduga Tewas Gantung Diri, Jenazahnya Dibawa ke RSUP Sanglah
Baca juga: Seorang Anak Histeris Lihat Ibunya Tewas Gorok Leher Sendiri di Dapur, Berikut Kronologinya
"Pihak keluarga menolak jasad almarhumah diautopsi, sehingga telah membuat pernyataan penolakan autopsi," tambah AKP Agus
"Pihak keluarga menolak autopsi karena menganggap kematian korban murni gantung diri," lanjutnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kata Agus, tidak ditemukan tanda kekerasan lain di tubuh korban.