BMKG: Hasil Monitoring Tidak Terdeteksi Sambaran Petir di Kawasan Pertamina RU VI Balongan
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono membeberkan hasil monitoring dari pihaknya.
Editor: Endra Kurniawan
Kilang minyak Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari meledak dan terbakar.
Penyebab kebakaran masih diselidiki.
Ada dugaan karena petir tapi Pertamina sedang melakukan investigasi.
"Untuk penyebab kebakaran tersebut belum kita ketahui dengan pasti. Jadi sampai saat ini kami masih melakukan investigasi dibantu oleh pihak-pihak berwenang sehingga fokus kami saat ini adalah menyelesaikan kondisi darurat di lapangan," kata Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati.
Baca juga: UPDATE 600 Warga Masih Mengungsi Akibat Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan
Kobaran api terlihat membumbung tinggi dan terpantau dari jarak jauh, membuat langit Indramayu berwarna merah menyala.
Api yang membumbung tinggi sampai terlihat hingga jarak lima kilometer.
Bahkan, suara ledakan yang yang diduga ledakan dari kilang minyak Pertamina tersebut juga terdengar.
Dikutip dari KompasTV, Ifky Sukarya, Corsec Subholding Refining & Petrochemical Pertamina menyebutkan kebakaran terjadi pada pukul 00.45 WIB saat terjadi hujan deras dan diduga petir menjadi penyebab kebakaran.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BMKG Tidak Mendeteksi Sambaran Petir di Wilayah Balongan Indramayu saat Pertamina RU VI Terbakar dan Diduga Ini Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan
(Tribunjabar.id/ Ahmad Imam Baehaqi)(Tribunnews.com/Hasanudin Aco)