Rumah Warga Kosong Ditinggal Mengungsi, Sebagian Pulang Mengambil Barang dan Kebutuhan Pokok
Kebanyakan dari warga mendatangi rumahnya untuk mengambil barang-barang berharga dan kebutuhan pokok untuk keluarga mereka yang telah dievakuasi.
Editor: Dewi Agustina
Sekjen DPP PAN itu mengatakan, kilang Balongan Indramayu merupakan kilang yang sangat vital bagi pengolahan minyak mentah nasional.
Dia mendesak Pertamina untuk segera mempersiapkan langkah-langkah pemulihan operasi kilang Balongan.
"Tentu kita semua berharap kebakaran ini bisa segera teratasi dan secepatnya dilakukan pencegahan agar tidak menjalar ke pemukiman warga. Mereka yang jadi korban juga segera mendapatkan perawatan," ucapnya.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta pihak Pertamina untuk dapat segera melakukan investigasi penyebab terjadinya kebakaran hebat tersebut.
Selain itu, Pertamina diminta memastikan ketersediaan stok keamanan dari Bahan Bakar Minyak (BBM) pasca terjadinya kebakaran.
Baca juga: Kilang Balongan Terbakar, Bandara Soekarno Hatta Suplai Avtur ke Halim dan Husein Sastra Negara
Baca juga: Dahsyatnya Ledakan di Kilang Balongan: Tentara Sama Polisi Masuk Lubang Galian, Mengamankan Diri
"Pertamina harus memastikan agar masyarakat tidak mengalami kelangakaan BBM dan segera memfokuskan penyebab terjadinya kebakaran tersebut apakah akibat kalalaian human error atau memang murni kesalahan secara tekhnis, bagaimana proses pengawasan yang dilakukan dan monitoring keamanan di lapangan," kata Azis.
Azis berharap agar Pertamina dapat memastikan keamanan masyarakat yang tinggal dekat wilayah kompleks kilang minyak tersebut.
Serta dampak kerusakan lingkungan yang terjadi setelah ledakan kilang minyak Balongan terhadap keberlanjutan ekosistem di sekitar lingkungan.
"Pertamina harus melihat dampak lingkungan yang terjadi terhadap masyarakat sekitar pasca ledakan, apakah berbahaya atau tidak. Jangan sampai ada bahan berbahaya dan beracun yang berdampak pada lingkungan sekitar yang dapat membahayakan keselamatan dan kehidupan masyarakat lingkungan sekitar," ujarnya.
Objek Vital Harus Jauh dari Rumah Tinggal
Pengamat Energi sekaligus Koordinator Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI) Sofyano Zakaria mengatakan perlunya Pertamina mengkaji ulang keberadaan masyarakat di kawasan kilang minyak.
Harus ada ketentuan jarak yang paling aman untuk permukiman untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan kebakaran.
Mungkin dulu ketika kilang Balongan dibangun belum ada perumahan pendudduk di sekitar kilang dan kini saatnya hal ini dikaji ulang dan diambil kebijakan yang tepat guna mengantisipasi dari kejadian serupa.
Direksi Pertamina harus segera mengkaji keberadaan masyarakat yang berada di areal kilang.