Aksi Kompak di Pengadilan Tinggi Kaltim Diwarnai Aksi Siram Minyak Tiga Pendemo
Unjuk rasa ini menindaklanjuti gugatan masyarakat (citizen lawsuit) terkait tumpahan minyak yang terjadi di Teluk Balikpapan tahun 2018 silam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Jino Prayudi Kartono
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Koalisi Masyarakat Peduli Tumpahan Minyak (Kompak) berunjuk rasa di depan kantor Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur.
Mereka merupakan gabungan mahasiswa, aktivis dan masyarakat yang tergabung dalam
Unjuk rasa ini menindaklanjuti gugatan masyarakat (citizen lawsuit) terkait tumpahan minyak yang terjadi di Teluk Balikpapan tahun 2018 silam.
Saat ini belum ada tindak lanjut laporan gugatan yang diberikan Kompak tahun kemarin.
Sebagai bentuk protes mereka tidak hanya berorasi saja.
Para pendemo juga melakukan aksi teatrikal.
Tiga orang pendemo melakukan tugasnya masing-masing.
Dua orang pengunjuk rasa mengenakan kostum dan berperilaku seperti nelayan.
Kemudian pria lain mengenakan helm safety menumpahkan cairan berwarna coklat ke tubuh ketiga nelayan tersebut.
Baca juga: Nelayan Ditemukan Tewas di Hotel Usai Santap 2 Ekor Udang Gala Ukuran Jumbo, Sempat Mengeluh Pusing
"Nelayan menjadi korban atas insiden terbakarnya tangki minyak yang menewaskan lima korban jiwa dari pihak nelayan," ucap Bernard Marbun, salah satu berunjuk rasa saat mengucapkan sajak-sajak teatrikal.
Setelah melakukan aksi teatrikal di pinggir jalan area Pengadilan Tinggi Kaltim, mereka diperbolehkan masuk di halaman kantor.
Kemudian mereka melanjutkan aksi teatrikal di halaman Kantor.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa ini terdiri perwakilan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim.