Gadis Tunarungu Muntah-muntah, Dikira Sakit Ternyata Hamil, Tulis Nama Pelaku di Kertas
Kasus dugaan rudapaksa terjadi di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Diketahui korbannya merupakan gadis tunarungu sebut saja Bunga.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus dugaan rudapaksa terjadi di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.
Diketahui korbannya merupakan gadis tunarungu sebut saja Bunga.
Sedangkan terduga pelakunya merupakan orang dekat korban, yakni tetangganya sendiri.
Kini usia kehamilan Bunga sudah memasuki bulan ke lima.
Peristiwa terbongkarnya kehamilan Bunga berawal dari kecurigaan ibunya.
Beberapa bulan lalu menurut pengakuan ibunya, ada kejanggalan pada Bunga.
Pasalnya tanpa sebab, Bunga mengalami muntah-muntah.
"Dia sakit-sakitan terus kalau makan muntah lagi itu awal saya curiga," kata Bunda orang tua Bunga, Selasa (30/3/2021).
Khawatir terjadi apa-apa dengan anaknya akhirnya Bunda membawa Bunga berobat ke RSUD Eko Maulana Ali.
Baca juga: Lihat Teman Diciduk Polisi di TV, Kakek Terlibat Kasus Rudapaksa Cucunya Serahkan Diri
"Bulan 11 lalu dia sakit, suka muntah-muntah. Saya bawa ke RSUD Belinyu, diopname tiga hari tapi kondisinya setelah di rumah masih sama," ungkap Bunda.
Pada pertengahan Februari lalu karena curiga keadaan Bunga yang terus muntah muntah Bunda berinisiatif membeli testpack.
Saat itu hasil tes pack positif hamil.
Bunda kemudian meminta dan mendesak Bunga agar mengatakan siapa yang telah menghamilinya.
Namun Bunga tak mau memberitahukan karena takut.
Akan tetap setelah terus menerus didesak, barulah gadis tuna rungu itu mau membuka identitas siap pemilik janin yang di kandugnya.
"Dia takut tidak mau kasih tahu setelah didesak akhirnya dia ambil pulpen dan kertas menuliskan siapa nama pelaku dan dia menceritakan kejadiannya."
"Kenal dengan laki-laki karena rumahnya tidak jauh masih tetangga satu desa tapi waktu saya datangi orang itu tidak mau mengaku," kata Bunda.
Datangi Rumah Terduga Pelaku
Keesokan harinya pelaku mengakui perbuatannya kepada keluarganya.
Kemudian orangtua pelaku datang ke rumah bersama pelaku dan mengakui perbuatannya.
Bahkan keluarga pelaku memastikan akan bertanggung jawab atas perbuatan anak mereka itu.
"Kata mereka anaknya sudah mengaku dan mereka mau tanggung jawab. Mereka datang ke rumah."
"Saya enggak minta apa apa cuma mau anak saya dinikahi saja kalau sudah dinikahi kemudian ditinggalkan tidak apa-apa," kata Bunda.
Baca juga: Jaga Ibu yang Sakit di Klinik, Gadis 17 Tahun Nyaris Dirudapaksa Sekuriti, Begini Kronologinya
Selanjutnya menurut Bunda saat mendengar pihak keluarga pelaku mempersiapkan berkas-berkas pernikahan dirinya juga menyiapkan berkas agar berjalan lancar.
Sayangnya sampai saat hari ditentukan pelaku dan keluarganya tidak datang ke tempat penghulu.
"Kami sudah datang tapi mereka enggak datang kata penghulu dirinya tidak bisa menikahkan orang yang enggak mau menikah dan mempermainkan pernikahan saya enggak mau menanggung dosanya."
"Pihak laki-laki ini enggak mau tanggung jawab. Mending Ibu bawa ke jalur hukum saja dan dilanjurkan untuk bawa ke jalur hukum," kata Bunda.
Bahkan menurut Bunda, ibu pelaku mengatakan tidak dapat memaksa anaknya menikahi Bunga.
Pasalnya anaknya tidak mencintai Bunga.
"Ibunya pelaku bilang susah menikahkan anak kalau tidak ada rasa cinta dan hanya menutup kuali bocor," kata Bunda.
Melihat tidak ada niat baik selanjutnya Bunda melaporkan ke Polsek Belinyu.
Setelah laporan diterima kemudian Bunga menjalani pemeriksaan di RSUD dan diperiksa kejiwaan di RSJ.
Baca juga: Remaja Mesum Tertangkap Basah seorang Kakek, si Gadis Justru Dirudapaksa, Diancam Pakai Sajam
"Kamu tanya sama dokter. Dijelaskan kalau memang ada luka robek. Tapi untuk tanda lainnya tidak dapat dijelaskan karena peristiwa sudah lama. Sedangkan dari hasil kejiwaan R dalam kondisi sehat," kata Bunda.
Bunda mengatakan dari cerita anaknya ia di telah digauli sebanyak dua kali oleh pelaku di bulan Juli dan November 2020.
"Kata anak saya dia waktu itu mau beli bakso pas lewat rumah pelaku dipanggil pelaku kemudian ditarik masuk rumah sempat dilawan dan pegangan di pintu tapi pelaku berhasil melorotkan celana anak saya. Dia enggak mau cerita, katanya dia diancam, dia takut," ujar Bunga.
Tak Masuk Unsur Perkosaan
Saat ini pihak Polsek Belinyu masih melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.
Pasalnya menurut Kapolsek Belinyu Kompol Noval NG laporan ke pihaknya bahwa korban diduga rudapaksa.
Setelah melakukan gelar perkara dan koordinasi dengan pihak Kecabjari Belinyu dinyatakan tidak belum memenuhi unsur pemaksaan atas persetubuhan yang terjadi.
Ini berdasarkan hasil pemeriksaan korban dan pelaku serta saksi-saksi.
Kompol Noval NG mengatakan pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Sudah kami lakukan pemeriksaan kedua belah pihak termasuk saksi-saksi yang melihat. Ada kendala juga si korban ini kan tuna wicara," kata Kompol Noval NG.
"Kami gali keterangan kemudian gelar perkara, hasil kesimpulan untuk menyangkakan pasal pemerkosaan tidak memenuhi unsur. Tapi kami tetap melakukan penyelidikan guna mendapatkan bukti baru," katanya lagi.
Baca juga: Pergoki 2 ABG Berbuat Asusila, Kakek Ini Malah Ikut Rudapaksa Korban, Ancam Pakai Senjata Tajam
Menurut Kompol Noval NG laporan dugaan pemerkosaan harus ada unsur paksaan bukan mau sama mau.
Sehingga kemudian pihaknya melakukan ekapose ke kejaksaan Belinyu dan jaksa kesimpulannya sama dengan penyidik Polsek Belinyu.
"Masih belum bisa membuktikan upaya paksaan karena keterangan waktu itu korban datang sendiri ke rumah pelaku. Selain itu dokter yang melakukan visum tidak berani mengatakan ada unsur paksaan."
"Memang ada luka robek di selaput dara tapi dokter tidak dapat mengatakan itu karena paksaan. Terus yang bersangkutan kita lihat tidak ada luka dan baju yang robek. Apalagi yang menguatkan unsur paksaan," jelas Noval.
Namun demikian, Noval mengatakan kasus ini tetap terus dilakukan penyelidikan sampai ditemukan bukti baru.
"Kita sudah sampaikan ke keluarga korban. Kita jelaskan kita tetap lanjutkan ke penyelidikan dan sudah kita terangkan sudah dilakukan ekspose dengan pihak kejaksaan bahwa kasus ini belum bisa naik ke proses penyidikan," Kata Kompol Noval NG.
Selain itu Noval NG mengatakan pihak yang dilaporkan juga telah menjalani pemeriksan dan mengakui perbuatannya namun membantah melakukan pemaksaan.
Baca juga: Viral Video Karyawati Mengaku Dirudapaksa Sekuriti, Pelaku Masih Berkeliaran, Ini Kata Polisi
"Sudah kita panggil laki-lakinya dan diperiksa, dia mengakui perbuatannya tapi tidak mengakui adanya paksaan. Ini terkait penegakan hukum kita enggak bisa gegabah mendzolomi orang," jawab Kapolsek Belinyu.
Syarli Nopriansyah Camat Belinyu mengatakan setelah mengetahui warganya terlibat masalah langsung mendatangi kediaman korban.
"Setelah kami mendapat informasi sudah kami datangi dan diskusi serta meminta keterangan dari Ibu korban san korban."
"Langkah awal kami pelajari permasalahannya dan kasus ini sudah ditangani pihak Polsek Belinyu dan sudah didampingi KPAI," ungkap Syarli Nopriansyah.
Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Celana Gadis Tunarungu Dipeloroti Pria Tetangga, Ibu Curiga Anak Muntah-Muntah, Hasil Tes Bikin Syok
(Bangkapos.com/Deddy Marjaya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.