Cerita Petani Belikan Anak Avanza Seharga Rp 145 Juta: Saya Tak Menyangka dari Hasil Panen Cabai
Petani cabai bernama Listyono (56) tak pernah menyangka bisa membelikan mobil untuk anaknya dari hasil panen.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Petani cabai bernama Listyono (56) tak pernah menyangka bisa membelikan mobil untuk anaknya dari hasil panen.
Pria yang tinggal Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto bisa membeli mobil Avanza Rp 145 juta sekitar satu bulan lalu.
Kemudian, sebagian hasil penjualan panen cabai dia tabung untuk persiapan menyambut lebaran Idul Fitri 2021.
"Saya tidak menyangka bisa membeli mobil dari hasil panen cabai," cetusnya, Minggu (28/3/2021).
Listyono mengatakan, sudah menjadi petani selama 18 tahun di Dawarblandong.
Baca juga: Berkah Mahalnya Harga Cabai, Petani di Mojokerto Borong 50 Motor dan 2 Mobil, Ada yang Bangun Rumah
Harga cabai rawit tahun 2021 ini paling mahal dan bertahan lama.
Sebelumnya, harga cabai saat panen raya pada 2019-2020 terpuruk mencapai Rp.4.000 sampai Rp.5.000 per kilogram.
"Hasil panen cabai dalam satu bulan ini sekitar 4,7 kwintal," tandasnya.
Kata Kepala Desa
Sejumlah petani cabai di Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto ramai-ramai memborong motor dan mobil berkah dari mahalnya harga cabai.
Mereka membeli puluhan motor dan mobil secara cash alias kontan dari hasil keuntungan panen cabai saat harga selangit yang tembus hingga Rp.95 ribu per kilogram ditingkat petani.
Kepala Desa Pucuk, Nanang Sudarmawan membenarkan adanya masyarakat khususnya petani cabai yang memborong kendaraan motor dan mobil hingga membangun rumah yang dibeli secara cash dari hasil panen cabai rawit.
"Kalau jumlah kendaraan yang dibeli itu setahu saya sampai saat ini ada puluhan sekitar 30-50 motor.
Baca juga: Ketika Harga Cabai Melonjak, Untuk Berhemat Bumbu Peningkat Rasa Pedas Bisa Jadi Solusinya
Memang paling banyak motor Scoopy, ada juga motor PCX dana juga dua mobil," ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (28/3/2021).
Menurut dia, paling banyak petani cabai yang memborong kendaraan motor tersebut berada di Dusun Pucuk yang wilayahnya lebih luas dan mayoritas penduduknya adalah petani cabai.
Setidaknya, ada lima dusun di Desa Pucuk yaitu Dusun Wotgaru, Dusun Pucuk paling besar, Dusun Brejel Lor, Dusun Brejel Kidul dan Dusun Kwarigan.
Dari jumlah penduduk di Desa Pucuk sekitar 1.100 KK (Kepala Keluarga) sekitar 95 persen bekerja sebagai petani yang rata-rata mempunyai lahan cabai.
Mereka menanam cabai di lahan persawahan pribadi dan sebagian manfaatkan lahan tanaman kayu putih milik Perhutani.
"Paling banyak ya di Dusun Pucuk itu petani cabai yang beli kendaraan, ada yang merenovasi atau membangun rumahnya dari hasil panen cabai," jelasnya.
Nanang menyebut harga cabai dalam masa panen di Dawarblandong tahun 2021 ini memang relatif bagus dan bertahan lama hampir 1,5 bulan.
Harga cabai rawit ditingkat petani dari Rp.50 ribu saat awal panen pada Februari yang terus merangkak naik hingga puncaknya mencapai Rp.90 ribu sampai Rp.95 ribu per kilogram.
Apalagi, saat itu di luar daerah minim ketersediaan cabai sehingga petani di Dawarblandong beruntung mempunyai banyak pasokan.
"Sekali panen memperoleh 2 sampai 3 kwintal itu setiap seminggu sekali kalau dikalikan sekitar Rp.24 juta dan bisa sampai 10-12 kali panen," bebernya.
Dikatakan Nanang, para petani cabai ramai-ramai membeli kendaraan baru secara bertahap sejak bulan Maret 2021.
Baca juga: Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono Minta Pemerintah Stabilkan Harga Cabai
"Alhamdullilah tahun 2021 ini masyarakat Desa Pucuk panen cabai banyak jadi hampir setiap hari beli sepeda motor," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, sebagian petani cabai juga menggunakan uang dari hasil panen cabai rawit untuk membangun rumahnya.
"Ya tahun ini memang banyak masyarakat yang merenovasi dan membangun rumahnya dari hasil panen cabai," pungkasnya.
Pemerintah Desa Pucuk menyambut antusias saat warganya mendadak kaya mendapat rezeki dari keuntungan hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani cabai di Dawarblandong.
"Pemdes sangat senang dengan hasil pertanian masyarakat di Desa Pucuk jadi petani bisa makmur," kata Nanang.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tangguk Untung saat Harga Cabai Melambung, Petani di Mojokerto Disebut Beli Puluhan Motor dan Mobil
(Surya.co.id/ Mohammad Romadoni)
Berita lainnya seputar Kabupaten Mojokerto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.