Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir di Lembata, Jembatan Rubuh, Puluhan Warga Diduga Tertimbun Material Banjir Belum Ditemukan

Banjir bandang terjadi di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata masih terus dilakukan, Minggu 4 April 2021. Puluhan warga diduga tertimbun material.

Editor: Miftah
zoom-in Banjir di Lembata, Jembatan Rubuh, Puluhan Warga Diduga Tertimbun Material Banjir Belum Ditemukan
Ricko Wawo/Pos Kupang
TNI dan warga menggotong seorang warga yang jadi korban banjir di wilayah Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021. 

TRIBUNNEWS.COM- Banjir bandang terjadi di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata masih terus dilakukan, Minggu 4 April 2021.

Puluhan warga diduga tertimbun material banjir masih belum ditemukan.

Bencana tersebut juga menyebabkan jembatan rubuh.

Dua alat excavator juga sudah diturunkan ke lokasi untuk membuka ruas jalan yang tertimbun material banjir berupa batu besar, gelondongan kayu dan tanah berlumpur di desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.

Akses jalan ini sangat penting untuk mempermudah proses evakuasi korban mulai dari Waimatan di Kecamatan Ile Ape Timur hingga Waowala, Kecamatan Ile Ape.

Warga bersama aparat TNI, Polri dan personil BPBD Kabupaten Lembata juga terus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, masih ada puluhan orang di desa Amakaka dan Waimatan yang belum ditemukan dan diperkirakan tertimbun material banjir di wilayah tersebut.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, korban meninggal dunia yang sudah ditemukan dari desa Amakaka sebanyak enam orang, dari desa Waowala sebanyak lima orang dan desa Tanjung Batu sebanyak 3 orang. Beberapa korban meninggal dunia sudah langsung dimakamkan oleh keluarga.

Baca juga: Banjir Bandang Akibat Siklon Seroja Terjang Adonara, Ratusan Orang Tertimbun Longsor, Puluhan Tewas

Baca juga: Lima Jembatan Putus Akibat Banjir Bandang Flores Timur

Baca juga: 10 Daerah dengan Potensi Bencana Banjir di NTT, dari Kupang hingga Flores Timur

Selain mengungsi ke Kota Lewoleba, banyak warga pula yang untuk sementara waktu mengungsi ke kebun di wilayah Parakwalang dan rumah keluarga.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur pasca meninjau lokasi desa terdampak di lingkaran Ile Lewotolok menyampaikan hingga saat ini sekitar 26 korban baik dewasa dan anak-anak sedang dirawat di IGD RSUD Lewoleba dan beberapa jenazah sedang ditangani di ruang pemulasaran.

“Prioritas penanganan saat ini kepada evakuasi korban baik yang meninggal, luka-luka maupun yang sehat. Proses pendataan kerusakan tetap berjalan dimana kita juga perlu tahu laporan dari desa berapa banyak warga yang tinggal di kawasan aliran banjir," katanya.

Menurutnya, hingga saat ini proses pendataan kerusakan rumah dan korban masih berjalan termasuk pencarian korban yang tertimbun material banjir.

Penanganan korban meninggal dunia dilakukan di RSUD Lewoleba dan sebagai lokasi transit penanganan korban juga dilakukan di Puskesmas Waipukang.

Kata dia, data sementara ada 26 korban luka-luka sedang dirawat di RSUD Lewoleba selain yang ditangani tim medis di Puskesmas Waipukang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas