Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Banjir Bandang di Adonara, Cuaca Ekstrem Buat Petugas Sulit Evakuasi, Warga Butuhkan Selimut

Update banjir bandang yang menerjang Pulau Adonara, cuaca ekstrem buat petugas sulit mengevakuasi hingga warga membutuhkan bantuan selimut.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in UPDATE Banjir Bandang di Adonara, Cuaca Ekstrem Buat Petugas Sulit Evakuasi, Warga Butuhkan Selimut
Istimewa
Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang akibat cuaca ekstrem atau Siklon Seroja menerjang Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/5/2021) dini hari.

Dalam tayangan Kompas TV pada Senin (5/4/2021) siang, para petugas dari kepolisian Flores Timur dan relawan telah diberangkatkan untuk melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang ini.

Namun, cuaca ekstrem yang masih terjadi di Flores Timur membuat para petugas kesulitan untuk mencapai titik lokasi bencana.

Para petugas juga harus menempuh perjalanan darat selama sekira dua jam lamanya untuk sampai di lokasi bencana setelah tiba di pelabuhan terdekat.

Sementara, tim SAR sudah lebih dulu diterjunkan di lokasi bencana sejak Minggu (4/5/2021) malam.

Dari informasi yang dihimpun, seluruh warga terdampak di Pulau Adonara telah mengungsi di lokasi pengungsian yang disediakan.

Ada juga beberapa warga yang mengungsi secara mandiri di rumah kerabatnya.

Banjir bandang di Waiwerang Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur.
Banjir bandang di Waiwerang Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur. (IST)
Berita Rekomendasi

Di lokasi pengungsian sendiri, para warga terdampak masih kekurangan bantuan.

Sekira 300 pengungsi ditempatkan dalam tempat pengungsian yang telah disediakan.

Bantuan dari pemerintah untuk para korban terdampak di lokasi pengungsian pun masih diharapkan.

Saat ini, bantuan yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi adalah selimut dan obat-obatan.

Di sisi lain, tiga jembatan yang rusak hingga putus membuat seluruh mobilisasi untuk mencapai lokasi bencana terhambat.

Alat berat pun dibutuhkan untuk membuka akses jalan agar evakuasi korban bisa dilakukan.

Sampai saat ini, proses evakuasi dengan mengerahkan alat berat untuk membuka akses untuk mengevakuasi pencarian korban masih terus berjalan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas