Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagian Tubuh Korban Banjir yang Ditemukan Warga Flotim Dimakamkan Tanpa Diketahui Identitasnya

Bagian tubuh manusia tersebut telah dimakamkan warga tanpa diketahui identitasnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bagian Tubuh Korban Banjir yang Ditemukan Warga Flotim Dimakamkan Tanpa Diketahui Identitasnya
Istimewa
Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Warga Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur menemukan bagian tubuh korban banjir bandang yang menerjang desa itu.

Warga menggunakan alat sederhana untuk mencari para korban yang hilang pasca banjir.

Saat pencarian ada warga yang ditemukan meninggal dunia, jasad tubuhnya utuh tapi ada yang hanya bagian tubuhnya saja.

Bagian tubuh manusia tersebut telah dimakamkan warga tanpa diketahui identitasnya.

Sedangkan warga yang jasadnya dikenal ditulis namanya di bagian atas jenazah sebelum dimakamkan.

Temuan bagian tubuh manusia di Desa Nelelamadike terekam dalam video Rafael Lamanepa, warga Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur.

Berita Rekomendasi

Rafael kepada POS-KUPANG.COM di Waiwerang, Senin 5 April 2021 malam mengisahkan, sesudah banjir bandang ia dengan sepeda motor mengecek kondisi bencana dan keluarganya yang terkena dampak bencana.

Baca juga: Potret Kepala BNPB Doni Monardo Tinjau Bencana Banjir Bandang NTT

Baca juga: Polri Kerahkan Mobil Dapur Umum, Kapal hingga Perahu Karet Bantu Korban Banjir NTT

Saat di Desa Nelelamadika ia pun mampir ke balai desa.

Di balai desa jasad dimandikan, dibungkus baru dimakamkan.

Namun dari jasad yang dibaringkan di balai desa ada dua yang hanya bagian tubuhnya saja.

Satunya hanya bagian kaki dan perut manusia.

"Saya sempat mengambil video bagian kaki manusia yang sedang dibersihkan warga karena penuh lumpur. Bagian kakinya dibersihkan dan dimandikan dengan air baru dibungkus untuk pemakaman. Ada satu lagi bagian perutnya saja tapi sudah dibungkus dan diletakkan diantar jasad para korban lainnya," papar Rafael.

Ia mengaku ketika di balai desa ada 25 jasad yang dibaringkan sudah lengkap dengan namanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas