Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abah Popon yang Dimintai Ilmu Kebal Terduga Teroris Ternyata Ada, Berikut Sosok dan Pernyataannya

Para terduga teroris tersebut mendatangi Abah Popon agar diberi ilmu kanuragan, mereka ingin kebal terhadap senjata.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Abah Popon yang Dimintai Ilmu Kebal Terduga Teroris Ternyata Ada, Berikut Sosok dan Pernyataannya
Tribunjabar.id/Fauzi Noviandi
Bah Popon atau Ahmad Dimyati yang disebut terduga teroris untuk belajar ilmu kebal. 

Indonesia dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu 28 Maret 2021.

Setelah itu, polisi langsung bergerak menangkap para terduga teroris di sejumlah wilayah.

Pada Senin (29/3/2021) polisi menangkap enam terduga teroris di Jakarta dan sekitarnya.

Mereka yang ditangkap yakni Husein Hasny, Ahmad Junaedi, Bambang Setiono, Wiloso Jati, Zulaimi Agus, dan Nabil.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memberi pernyataan soal penangkapan sejumlah orang dan bahan peledak yang telah di lakukan di dua tempat berbeda yaitu Cibitung dan Condet di Polda Metrojaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (29/3/2021). Polda juga menunjukan barang bukti diantaranya adalah sejumlah senjata tajam, kaos bergambar serta ada pula baju seragam FPI, sejumlah HP, beberapa rangkaian berkabel yang diduga alat pemicu untuk bom rakit, sejumlah kartu identitas, beberapa buku dan dokumen serta barang lainnya. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memberi pernyataan soal penangkapan sejumlah orang dan bahan peledak yang telah di lakukan di dua tempat berbeda yaitu Cibitung dan Condet di Polda Metrojaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (29/3/2021). Polda juga menunjukan barang bukti diantaranya adalah sejumlah senjata tajam, kaos bergambar serta ada pula baju seragam FPI, sejumlah HP, beberapa rangkaian berkabel yang diduga alat pemicu untuk bom rakit, sejumlah kartu identitas, beberapa buku dan dokumen serta barang lainnya. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

Mereka saat ini sudah diperiksa Densus 88 Satwil Jakarta bersama Polda Metro Jaya.

Dari penangkapan itu polisi juga mengamankan 5 bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak siap racik.

Tidak lama setelah penangkapan itu, para terduga teroris yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka itu memberikan pengakuan melalui video pendek.

Berita Rekomendasi

Dalam video yang beredar di kalangan awak media itu, para terduga teroris itu mengaku sempat belajar ilmu kebal di Sukabumi, Jawa Barat, sebelum melancarkan aksinya.

Mereka pergi ke Sukabumi untuk dapat keahlian kekebalan tubuh dari seseorang yang dipanggil Abah Popon.

”Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib minta doa dan minta diisi ilmu kebal," kata Zulaimi Agus.

”Saya dan jamaah lain pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," ujar dia.

Zulaimi Agus mengatakan, tidak hanya ia yang diisi ilmu kebal. Jemaah lain yakni Husein Hasny, Malik, Bambang, Jerry dan Wiloso Jati juga diisi ilmu kebal.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memberi pernyataan soal penangkapan sejumlah orang dan bahan peledak yang telah di lakukan di dua tempat berbeda yaitu Cibitung dan Condet di Polda Metrojaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (29/3/2021). Polda juga menunjukan barang bukti diantaranya adalah sejumlah senjata tajam, kaos bergambar serta ada pula baju seragam FPI, sejumlah HP, beberapa rangkaian berkabel yang diduga alat pemicu untuk bom rakit, sejumlah kartu identitas, beberapa buku dan dokumen serta barang lainnya. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran memberi pernyataan soal penangkapan sejumlah orang dan bahan peledak yang telah di lakukan di dua tempat berbeda yaitu Cibitung dan Condet di Polda Metrojaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (29/3/2021). Polda juga menunjukan barang bukti diantaranya adalah sejumlah senjata tajam, kaos bergambar serta ada pula baju seragam FPI, sejumlah HP, beberapa rangkaian berkabel yang diduga alat pemicu untuk bom rakit, sejumlah kartu identitas, beberapa buku dan dokumen serta barang lainnya. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

"Habib (Husein) pernah perintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi sebagai pembekalan persiapan aksi," ucap Wiloso.

Sementara Bambang Setiono mengatakan, sebelum pengisian ilmu kebal di Sukabumi, mereka sempat bertemu sebanyak tiga kali di Cibadak.

Dalam pertemuan itu turut dibahas rencana penyerangan di SPBU hingga menyasar pengusaha keturunan Tionghoa.

”Merencanakan aksi penyerangan ke SPBU dengan menggunakan bom molotov. Merencanakan aksi melempar bom ke tokoh China dan pengusaha China. Merencanakan aksi menyerang dengan ketapel dengan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo," kata Bambang.

Petugas kepolisian melakukan penggeledahan rumah terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021). Kepolisian Polda Metro Jaya menangkap dua terduga teroris di kediamannya yang juga dijadikan ruang pamer (showroom) mobil bekas. Penangkapan kedua terduga teroris ini berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Bambang adalah terduga teroris yang ditangkap di daerah Mangga Dua, Jakarta Utara pada Senin (29/3). Ia tak menyebut di mana lokasi SPBU yang akan ia serang.

Hanya saja, ia mengatakan berencana menyerang SPBU untuk menutut bebas mantan pemimpin Front Pembela Islam, Muhammad Rizieq Shihab.

Selain berencana menyerang SPBU, menyerang tokoh dan pengusaha keturunan Tionghoa menggunakan molotov, Bambang juga pernah merencanakan aksi teror kepada personel kepolisian, yang dengan menyiram air keras kepada pesonel kepolisian yang bertugas.

"Saya ikut mengetahui rencana perencanaan pelemparan air keras kepada petugas kepolisian," kata Bambang dalam video pengakuan yang tersebar di awak media.

Tak hanya itu, dia juga merencanakan melakukan pelemparan bom molotov kepada personel kepolisian.

Dia juga turut terlibat dalam penunjukkan eksekutor yang bakal bertugas melemparkan bom molotov.

"Mengetahui penunjukan sebagai tim eksekutor untuk penyerangan bom lempar kepada anggota kepolisian bersama Jeri, Ahmad Junaidi, Malik, Jati, Noval, Ipul, dan laskar FPI," ucap dia.

Selain itu Bambang juga merencanakan untuk memberikan serbuk bahan peledak ke sejumlah daerah.

"Merencanakan pemberian serbuk HCL03 terhadap setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Mukri dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan," ucap dia.

Simpatisan FPI

Bambang mengakui dirinya adalah simpatisan FPI, organisasi pimpinan Muhammad Rizieq Shihab yang sudah dibubarkan pemerintah pada akhir 2020 lalu.

"Saya menjadi simpastisan sejak awal Desember 2020 dan tergabung dalam grup Majelis Raitb dan Yasin," ucap dia.

Bambang memastikan pengakuannya dalam video tersebut dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun.

"Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun," jelasnya.

Sama seperti Bambang, para terduga teroris lain juga mengaku sebagai simpatisan FPI.

"Saya Ahmad Junaidi, anggota simpatisan FPI. Sejak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia saya tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Rawatib di bawah pimpinan Husein Hasny," kata dia.

Ahmad menyebut alasannya berniat melakukan aksi teror berawal dari diskusi setelah kajian rutin malam Jumat yang dilakukan oleh Husein Hasny.

Dalam diskusi itu, mereka membahas kondisi negara. Ia menilai China sudah menguasai Indonesia sehingga ia ingin menyerang para pengusaha keturunan Tionghoa.

Terduga teroris (tengah) diamakan pihak kepolisian di Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021) (Nur Indah Farrah Audina/Tribun Jakarta)

”Kajian tiap malam Jumat bergilir ke tiap rumah anggota jemaah pengajian, setelah kajian kami banyak membahas keadaan negara yamg sudah dikuasai China,” ungkap Ahmad Junaidi.

"Tenaga kerja, kekayaan alam serta kekuatan-kekuatannya, industri sudah dikuasai China, akhirnya teman saya Bambang dan [Zulaimi] Agus memberi semangat mengajak melakukan peledakan di industri China yang ada di Indonesia," tambah dia.

Adapun Husein Hasny yang menjadi promotor aksi sudah bergabung dengan FPI sejak 2010.

Dia bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Jihad FPI Jakarta Timur sebelum akhirnya lengser karena konflik dengan pimpinan FPI DKI.

Setelah FPI bubar, Husein memimpin majelis dan menggelar pengajian seminggu sekali.

Pengajian inilah yang akhirnya menjadi wadah bagi mereka untuk merencanakan aksi peledakan bom.

"Perencanaan sasaran toko usaha orang China (Industri China) dan mobil patroli polisi," kata Husein Hasny yang ditangkap di showrom mobilnya di kawasan Condet, Jakarta Timur.

Sementara Wiloso Jati mengaku ikut dalam sejumlah pertemuan, termasuk pembahasan cara membuat bom dengan Husein.

Dari video yang beredar di kalangan awak media itu, Jati juga mengaku sebagai anggota laskar FPI.

"Saya Wiloso Jati, saya anggota FPI jabatan terkahir sebagai laskar di DPC Jagakarsa tahun 2019. Saya bergabung dengan kelompok Abu Husein pascapenangkapan Habib Rizieq Shihab dan pembubaran FPI," kata Wiloso Jati dalam video tersebut.

Lalu Zulaimi Agus mengaku bergabung dengan FPI Kabupaten Bekasi pada 2019. Ia menjabat sebagai Wakabid Jihad Bekasi.

"Saya gabung yasin waratib diajak Bambang alias Abi dikenalkan Habib Husein diajarkan buat TATP itu kepada Habib Husein, Jeri, Malik Nofal, di rumah Habib Husein di garasi," kata Zulaimi.

Satu nama lagi yang ditangkap polisi terkait kelompok ini adalah Nabil Abdillah Aljufri.

Nabil hadir dalam pertemuan dengan pelaku lainnya di Sukabumi untuk mengisi ilmu kebal sebelum melakukan aksi teror.

Nabil juga mengetahui rencana pengiriman barang ke DPC dan DPW FPI.

Berita terkait

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul RUMAH SOSOK ABAH POPON TERUNGKAP, Guru Ilmu Kekebalan Tubuh Paling Dicari Terduga Teroris, di Gang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas