Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Ayam Biasa, Pernah Ditawar Rp 130 Juta Tetap Tak Mau Dilepas, Pemilik Bocorkan Keistimewaannya

Cerita menarik datang dari pemilik ayam itu sekaligus peternak ayam bernama Firman.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Bukan Ayam Biasa, Pernah Ditawar Rp 130 Juta Tetap Tak Mau Dilepas, Pemilik Bocorkan Keistimewaannya
Tribun Jabar/Ahmad Ripai
Firman, pemilik ayam yang ditawar Rp 130 juta di Desa Bayuning, Kecamatan Kadugede, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (10/4/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita menarik datang dari pemilik ayam itu sekaligus peternak ayam bernama Firman.

Warga Desa Bayuning, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini memiliki ayam selangit.

Biasanya ayam dijual puluhan ribu, peliharaan milik Firman pernah ditawar hingga Rp 130 juta.

Lantas apa yang menjadi keistimewaan ayam itu?

Firman mengatakan, ayam tersebut bukan ayam lokal yang biasa dipelihara warga.

Baca juga: Desa Ini Punya Aturan Unik, Jika Ada Ayam Berkeliaran, Boleh Ditangkap dan Disembelih Siapapun

“Ini ayam impor yang sejak umur tiga bulan dapat beli dari importir serta dipelihara untuk kegiatan usaha budidaya,” kata Firman di sela aktivitasnya mengurus ayam, Sabtu (10/4/2021).

Menurutnya, ayam yang ditawari harga tinggi itu dimpor dari Thailand yang populer disebut mister telek.

Berita Rekomendasi

“Untuk jenisnya itu koyngon dan sekarang umur ayam di kandang sudah mencapai satu tahun delapan bulan,” ujarnya.

Ayam tersebut, kata Firman, memiliki karakter berbeda dengan ayam–ayam lainnya saat berlaga.

“Teknik saat abar (laga) ayam ini rajin menggulung, pukul kanan kiri juga main. Nah, untuk masalah perawatan tentu sebanding dengan kualitas ayam seperti memberikan vitamin dan jamu itu sebagai menu sehat ayam laga,” katanya.

Alasan Firman tak melepas ayam itu meski ditawar Rp 130 juta karena ia fokus pada budidaya dan belum terpikirkan untuk mengambil keuntungan penjualan.

“Kami enggak kasih ayam ini. Emang dari awal lagi fokus pengembangabiakan dan ayam ini sering dikawinkan untuk mendapat bibit berkualitas juga,” ujarnya.

Tidak hanya ayam dari Thailand, Firman mengaku budidaya ayam di tempatnya memang mayoritas unggas impor. Bahkan, ada ayam yang diimpor dari Jerman.

Baca juga: Viral Video Rombongan Teman SMP Bawa Kambing, Ayam, hingga Sembako untuk Pengantin, Begini Ceritanya

“Untuk jenis ayam ini samo dan kami beli indukan dari Jerman melalui importir di Bandung dengan harga 16 juta. Pada waktu itu, ayam itu umur 3 bulan dan sekarang masuk usia dewasa dan telah menghasil keuntungan cukup besar juga,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas