Cerita Pondok Pesantren di Gunungkidul, Ada Santri ODGJ hingga Lulusan S2 Luar Negeri
Cerita unik datang dari salah satu pondok pesantren di Kabupaten Gunung Kidul Pondok Pesantren (Ponpes) Ainul Yakin.
Editor: Endra Kurniawan
"Banyak yang ingin menitipkan, namun karena kapasitas terbatas belum bisa kami terima," jelasnya.
Menurut Abi, calon santri baru bisa bergabung jika santri ABK dan ODGJ yang sudah ada mampu hidup mandiri. Ponpes pun turut mendampingi hingga mereka nantinya benar-benar siap membaur dengan masyarakat.
Sedangkan untuk biaya, Abi tidak mematok harga standar. Sebagian membayar, namun lainnya gratis karena menyesuaikan kondisi keluarganya.
Baca juga: Kisah Cinta Beda Negara, Berawal dari Kolom Komentar FB, Gadis Aceh Dipersunting Polisi asal Turki
Mengingat masih baru, saat ini santri dikelompokkan dalam 3 kelas menyesuaikan kondisi santri. Selebihnya tidak ada program pendidikan khusus bagi mereka.
"Yang terpenting adalah berdoa dan solat, itu yang kami berikan pada santri di sini," kata Abi.
Melihat respon positif warga dan keluarga yang menitipkan anak-anaknya, ia pun berangan-angan mendirikan perkampungan khusus. Rencananya akan memanfaatkan lahan seluas 13 hektar.
Abi mengatakan para ODGJ dan ABK akan beraktivitas seperti warga pada umumnya. Mulai dari belajar, bekerja, ibadah, bahkan membentuk keluarga.
"Mereka akan kami latih menjadi mandiri, agar bisa hidup berdampingan dengan warga sekitar," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pondok Pesantren Ainul Yakin Tepus Gunungkidul, Terima Santri ODGJ dan ABK
(Tribunjogja.com/Alexander Aprita)