Begini Kesiapan Daerah Istimewa Yogyakarta Sambut Era TV Digital
Akan ada 10.000 hingga 100 ribu STB yang akan dibagikan bagi masyarakat kurang mampu atau yang membutuhkan di DIY
Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memberhentikan siaran TV analog paling lambat pada 2 November 2022 pukul 24.00 WIB.
Hal ini dinilai akan mampu memberikan kualitas penyiaran yang lebih baik kepada masyarakat.
Seperti apa dan bagaimana persiapan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam menyambut alih teknologi tersebut?
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY saat ini tengah bersama-sama melakukan sosialisasi, baik kepada masyarakat maupun lembaga penyiaran khususnya media penyiaran lokal sehingga diharapkan sudah siap bermigrasi dari TV analog ke TV digital pada Agustus 2022 mendatang.
Salah satu hal yang penting ialah melakukan penyebaran Set Top Box (STB) dari TV analog menjadi TV digital gratis kepada masyarakat, khususnya yang kurang mampu dan membutuhkan seperti mekanisme program bantuan sosial.
Baca juga: Animo Tinggi, Ketua DPD RI Doakan Transmigran Asal Sleman DIY Sukses di Tanah Baru
Kepala Diskominfo DIY Rony Primanto Hari mengatakan kira-kira akan ada 10.000 hingga 100 ribu STB yang akan dibagikan bagi masyarakat kurang mampu atau yang membutuhkan di DIY.
“Masyarakat yang kurang mampu nantinya juga akan dapat menikmati siaran TV digital yang gambarnya lebih bersih tidak tergantung cuaca seperti TV analog, suara lebih jernih dan kanalnya menjadi lebih banyak karena canggih teknologinya,” ujar Rony, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Kemudian terkait lembaga penyiaran, pemerintah telah menetapkan penyelenggara multiplekser (mux) yaitu Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan beberapa televisi swasta yang akan menampung televisi lokal bermigrasi dari siaran TV analog ke TV digital.
“Saya kira bagi perusahaan atau lembaga penyiaran di tanah air sudah mengarah ke TV digital saat ini, hanya saja berbagai perangkat yang dimiliki perlu diubah dari analog ke model digital.
Ada dua mux yang disediakan di DIY yaitu TVRI dan Metro TV yang masing-masing akan menampung 12 TV digital.
Kurang lebih sudah ada 20 saluran TV digital yang terdaftar di DIY dan dalam taraf uji coba saat ini, jadi masih ada sisa 4 saluran TV digital yang belum terisi,” kata Rony, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: MUI Pantau Siaran Televisi Selama Ramadhan
“Semua lembaga penyiaran televisi di DIY harus siap berpindah dari TV analog ke TV digital kalau tidak, akan ketinggalan, apalagi TV analog sudah tidak bisa digunakan tahun depan.” tegasnya.
Rony menekankan kehadiran saluran TV digital ini diharapkan agar lembaga penyiaran televisi di daerah bisa lebih berperan terhadap daerahnya sendiri, khususnya ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerahnya.
Sehingga kepemilikan saluran TV digital di DIY dimiliki dan diproduksi oleh masyarakat DIY yang dapat dinikmati masyarakat luas.