Begini Kesiapan Daerah Istimewa Yogyakarta Sambut Era TV Digital
Akan ada 10.000 hingga 100 ribu STB yang akan dibagikan bagi masyarakat kurang mampu atau yang membutuhkan di DIY
Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
Khususnya bagi DIY sendiri hal ini akan semakin mengangkat nilai- nilai keistimewaan DIY, menyiarkan siaran dengan bahasa lokal, menggunakan produksi dan sumber daya manusia (SDM) lokal sehingga bisa menghidupkan seniman/budayawan maupun pelaku usaha lokal dan lainnya.
TV digital ini berbeda dengan TV streaming menggunakan gawai maupun TV kabel atau satelit berlangganan, TV digital menggunakan jaringan televisi terestial free to air hanya salurannya ditangkap dengan sistem digital.
“Dengan semakin banyak lembaga penyiaran di DIY maka edukasi yang disampaikan ke masyarakat menjadi lebih baik,” terang Rony.
Sementara itu, Ketua KPID DIY Dewi Nurhasanah mengatakan Undang-Undang Cipta Kerja telah diturunkan menjadi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran Pasal 85, dimana Pemerintah membantu penyediaan alat bantu penerimaan siaran STB kepada rumah tangga miskin agar dapat menerima siaran televisi secara digital melalui terestrial.
“Itu adalah kesiapan mutlak yang harus dipenuhi, karena masyarakat tidak bisa mengakses siaran TV digital jika tidak ada alat STB tersebut. Sebab tidak semua masyarakat mampu membeli alat tersebut khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah atau rumah tangga miskin sehingga pemerintah perlu hadir di sini,” ujar Dewi.
“Mekanisme implementasi dari PP 46 Tahun 2021 tersebut masih belum ada eksekusinya sehingga pihaknya masih menunggu keputusan kementrian terkait,” imbuhnya.
Dewi menyoroti nasib televisi lokal agar tetap bisa melakukan siaran dan kesiapan publik atau masyarakat DIY menerima migrasi ke TV digital tersebut.
Media penyiaran lokal yang masih eksisting membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit untuk bermigrasi, maka pemerintah diharapkan bisa memberikan kebijakan atau perhatian semacam tarif khusus sewa mux yang terjangkau dan logis agar tetap bisa bertahan dan eksis.
KPID DIY juga berusaha meningkatkan literasi media kepada masyarakat dan memberikan pembinaan kepada televisi lokal agar bisa beradaptasi dan mengakses seluruh kebutuhan berkaitan migrasi analog ke digital.
“Literasi publik juga harus diperhatikan, masyarakat harus diberikan edukasi karena konsekuensi dari digitalisasi yang tidak bisa dibendung adalah masyarakat akan diserbu informasi dari berbagai media penyiaran yang ada di DIY sehingga mereka perlu disiapkan mental dan literasinya menerima TV digital,” pungkasnya.
Disamping itu dari ragam materi yang disajikan oleh lembaga penyiaran atau stasiun TV seyogianya juga syarat akan manfaat bagi kemajuan masyarakat.