Mobil Mazda Biante Gress Seharga Rp 450 Juta Nyungsep di Tawangmangu, Dibawa dari Tangerang
Pandangan sopir terganggu cahaya matahari saat mobil yang dikendarai melaju dari arah barat menuju ke arah timur sehingga tak terkendali lalu nyungsep
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Mobil Mazda Biante seharga ratusan juta yang baru sehari dibeli terperosok di Jalan Raya Tawangmangu-Magetan.
Lokasi kejadian berada di depan Taman Wisata Balekambang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (21/4/2021).
Ternyata mobil bernopol B-2802-STS seharga Rp 450 juta baru sehari keluar dari dealer di Tangerang, Banten pada Selasa (20/4/2021).
Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sarwoko mengatakan, kejadian itu berawal dari sang sopir Simun (57) melaju sekira pukul 06.30 WIB.
Sesampainya di lokasi kejadian, pandangan sopir terganggu cahaya matahari saat mobil yang dikendarai melaju dari arah barat menuju ke arah timur.
"Matahari sangat cerah dan sopir merasa silau," kata Sarwoko kepada TribunSolo.com, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Duel Maut Kakek dengan Cucu di Karanganyar, Pukul dengan Cangkul, Remaja 17 Tahun Tewas
"Jarak pandang ke depan tidak jelas, sehingga mobil tergelincir masuk ke selokan," tambahnya.
Sopir, sambung Sarwoko, hendak mengantarkan pesanan dari bosnya yang berada di Magetan, Jawa Timur yakni Munif (45).
Mengingat mobil tersebut baru diambil Simun di Tangerang.
"Hari Selasa pukul 18.30 WIB, rencana menuju Magetan, tepatnya ke showroom milik bosnya," tuturnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal di depan Taman Balekambang tersebut.
Kecelakaan Tunggal di Sragen
Mobil ambulans milik Partai Demokrat Kabupaten Sragen yang dipakai untuk latihan menyetir masuk ke sawah.
Ambulans tersebut masuk ke sawah tepatnya di Jalan Ring Road Utara Sragen, Nglangon, Karang Tengah, Sragen pada Selasa (20/4/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Panen Padi saat Hujan Deras, Petani di Sragen Tewas Tersambar Petir, Alami Luka Bakar di Tubuh
Diketahui identitas sopir yang tengah belajar mengemudikan mobil ambulans yaitu S (42) warga Mojo, Sragen.
Awalnya S memacu ambulans dengan pelan namun karena diduga panik, ia hendak menginjak rem tapi justru menginjak gas.
Akibatnya laju mobil tak terkendali hingga terperosok ke sawah.
Ketua DPC Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi membenarkan kejadian itu.
"Iya benar tadi mobil ambulans yang memang kami fasilitasi untuk belajar setir mobil masuk ke sawah," kata dia saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Selasa (20/4/2021).
Dia tidak mempermasalahkan bagian bumper depan ambulans yang ringsek usai masuk ke sawah.
"Biasa saja, wajar kan namanya orang baru pertama kali pegang kemudi mobil," katanya.
Kerugian yang dialami akibat kecelakaan tunggal tersebut sekitar Rp 1 juta.
Baca juga: Pengamat: Penegakan Aturan untuk Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Masih Kurang
"Mobilnya tinggal dibawa ke kenteng magic beres. Yang penting semua selamat," imbuhnya.
Kecelakaan di Prambanan Klaten
Sebelum kejadian kecelakaan di Prambanan, Klaten, ternyata korban suroso pamit dirinya ingin mencari tahu informasi tetangga desa yang meninggal.
Setelah pamit tersebut, dalam perjalanan Suroso mengalami kecelakaan maut.
Dia meninggal di lokasi kejadian.
Suasana duka menyelimuti rumah duka Suroso (61), warga Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Seperti diketahui, Suroso adalah korban meninggal akibat kejadian kecelakaan maut di Klaten.
Duroso dimakamkan hari ini, Minggu (18/4/2021) pukul 10.00 WIB.
Saat TribunSolo.com datang ke rumahnya, terlihat tenda pemakaman dan bendera merah terpasang di rumahnya.
Istri Suroso, Sri Hermani mengatakan, sebelum kejadian tersebut Suroso tidak mengatakan apapun pada dirinya.
"Bisa-bisanya Bapak pergi enggak pesen apa-apa ke Saya," ungkap istri korban, Sri Hermani saat ditemui TribunSolo.com pada Minggu (18/4/2021).
Diceritakan Sri, Suroso meninggalkan rumah pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Hendak ke Kampus, Dosen FKG UGM Yogyakarta Terlibat Kecelakaan Beruntun
Suroso saat itu pamit ingin mencaritahu prihal informasi ada tetangga desa yang meninggal dunia.
Saat itu perasaan Hermani sudah tak enak, sebab lama ditunggu Suroso tak pulang.
"Kok ya lama, niatnya aku mau nyusul bapak ke Rumah tetangga, Tapi ada cucu tidur di rumah engak jadi," ungkapnya.
Namun, seperti tersambar petir di siang bolong, kabar duka itu tiba.
Hermani kaget lantaran mendapatkan kabar suaminya kecelakaan.
"Pas dapet kabar kaget, langsung anak saya ke Rumah Sakit, ternyata bapak udah engak ada (meninggal) pas di bawa kerumah sakit," ungkapnya.
Hermani mengaku tidak mengetahui jika suaminya itu lewat jalan Solo - Jogja.
Padahal, biasanya melewati jalan desa.
"Tapi ya gimana lagi udah takdir," ungkapnya.
Korban sudah dimakamkan di Makam Kerawanan, Klaten pada Minggu (18/4/2021) pukul 10.00 WIB. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Baru 12 Jam Dibeli dan Keluar Dealer, Mobil Mazda Biante Ratusan Juta Rupiah Nyungsep di Tawangmangu