Wanita Disekap Teman Pria di Medan, Tolak Cinta Hingga Kabur Dalam Kondisi Leher Dirantai
Seorang wanita menjadi korban tindak penganiayaan dan penyekapan di Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai, Sumatera Utara.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang wanita menjadi korban tindak penganiayaan dan penyekapan di Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai, Sumatera Utara.
Korban bernama Rina Lesmana Boru Simanungkalit warga Tangguk Bongkar 6, Kecamatan Mandala, Kota Medan.
Ibu beranak 2 berstatus single parent (janda) ini mengaku kerap mengalami siksaan dari pelaku Maniur Sihotang (43), seorang pria paruh baya warga Jalan perguruan Mandala, Kota Medan, yang tidak lain adalah teman dekat korban.
Setelah berhasil diselamatkan dan berada di rumah kepala lingkungan 2 Tegal Sari Mandala 2 di Jalan Tangguk bongkar 1, korban menceritakan bagaimana dirinya bisa selamat dari ancaman kematian, akibat kekerasan dan penyekapan yang dilakukan pelaku Maniur.
Baca juga: Seorang Pria Curi Uang di Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di Medan, Aksinya Terekam CCTV
Dengan luka lebam diseluruh tubuh dan bagian wajah tepatnya di pipi sebelah kiri dan kepala berlumuran darah, serta masih terikat kalung rantai besi di lehernya, korban menangis histeris atas kejadian yang dialaminya.
"Saya kemari mau melapor pak dan meminta perlindungan, ada teman pria saya menyekap dan menyiksa saya secara sadis. Serta menegaskan ingin membunuh saya. Saya lari ketika pelaku saya lihat tertidur," kata Rina Simanungkalit sapaan akrabnya.
Korban mengungkap penyiksaan terhadapnya dilakukan secara terus menerus sejak dirinya menolak perasaan dan ajakan jalinan asmara pelaku Maniur untuk berumah tangga pada pekan lalu di sebuah kos-kosan Jalan Tangguk Bongkar, yang merupakan rumah warisan ibu pelaku.
Selain kasar, lanjut korban, pelaku Maniur juga diduga pengguna narkoba dan hal itu baru diketahui korban beberapa bulan kemudian.
Baca juga: Wanita Disiksa Suami Hingga Sekujur Tubuhnya Terluka di Medan, Disekap 3 Hari dan Lehernya Dirantai
Karena itu, korban mulai membuat jarak hubungan mereka.
Tepat pada Selasa (20/4/2021), penyiksaan keras dan penyekapan dialami korban di rumah kos-kosan tersebut.
"Beberapa bulan lalu, saya jaga jarak dengan pelaku. Tetapi pelaku nekat, mendatangi rumah orangtua saya dan menculik anak saya bernama dian (7) serta menjadikan anak saya sandera agar menuruti keinginannya. Bahkan anak saya Dian mengalami kekerasan dengan ditunjang dari atas lantai 2," kata korban.
Korban Rina Boru Simanungkalit memaparkan, insiden kekerasan kepada anaknya berhasil dilaporkan ayahnya kepada pihak kepolisian.
Akan tetapi, pelaku semakin nekat melakukan penyiksaan dan bahkan akan membunuh seluruh keluarga korban, jika Rina Boru Simanungkalit tidak mau mencabut laporannya dan berdamai dengan pelaku.
"Saya takut sekali pak, tolong pak dampingi saya mengadu ke polisi. Kepala saya pecah, kaki dan sejumlah tubuh saya di tikam pakai obeng dan tang. Bahkan punggung saya dihantam pakai rantai besi ini," ujar korban sembari menunjukkan bagian lebam serta rantai besi yang terkunci gembok, melekat di lehernya layaknya seekor binatang.
Baca juga: Wanita di Medan jadi Korban KDRT, Leher Dirantai dan Tubuh Penuh Luka Tusuk