Bocah 10 Tahun Mendadak Meninggal Setelah Makan Satai
Seorang bocah di Bantol Yogyakarta, meninggal mendadak setelah makan satai kiriman orang tak dikenal. Polisi langsung turun tangan mengusut
Editor: cecep burdansyah
Laporan Wartawan Tribun Jogja: Miftahul Huda, Christi Mahatma, Ardhike Indah, Santo Ari, Maruti Asmaul Husna
BANTUL, TRIBUNEWS.COM - Bocah berusia 10 tahun berinisial NFP, warga Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, meninggal dunia mendadak setelah mendapat kiriman satai bakar dari orang tak dikenal, Minggu (25/4).
NFP masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) Muhammadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul. Diduga ia keracunan makanan.
Siswa kelas empat itu meninggal dunia setelah menyantap satai pemberian orang tak dikenal, yang diterima oleh ayahnya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).
Sang ayah, Bandiman, masih syok atas kejadian yang menimpa keluarganya tempo hari itu.
Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian itu bermula ketika dirinya istirahat dan seusai menunaikan salat asar di salah satu masjid di Kota Yogyakarta.
Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal. Dia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi satai bakar ke rumah Tomy, di wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.
"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya. Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan, ke Pak Tomy, kata Bandi kepada Tribun Jogja, Senin (26/4).
'"Saya bilang, pakai aplikasi saja. Tapi mbaknya beralasan enggak ada aplikasi ojol," lanjut Bandi.
Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.
"Dia minta offline, ya, saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama Pak Hamid," kata Bandi.
Sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan oleh perempuan yang ia temui sebelumnya.
Panggilan Bandi pun direspons oleh Tomy. Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.
"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya benar, nomornya benar, kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, ‘udah dibawa kamu saja, Pak. Buat buka puasa’," terang Bandi menirukan pesan untuk membawa pulang makanan itu.