Bocah 10 Tahun Mendadak Meninggal Setelah Makan Satai
Seorang bocah di Bantol Yogyakarta, meninggal mendadak setelah makan satai kiriman orang tak dikenal. Polisi langsung turun tangan mengusut
Editor: cecep burdansyah
Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman itu, Bandi kemudian pulang ke rumah dengan membawa satu paket satai bakar.
Sesampainya di rumah, sang istri bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket satai bakar yang dibawa oleh Bandi.
Bandi beserta istri dan NFP kemudian memakan satai tersebut. Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa satai yang pahit.
"Pas saya makan itu enggak apa-apa. Anak saya bilang bumbunya pahit.
Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelas Bandi.
Karena panik, Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat. Namun, NFP sudah tidak tertolong lagi.
"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," katanya.
Sempat Tak Percaya
Kepala Sekolah SD Muhamadiyah IV Karangkajen, Jawadi mengatakan, dirinya mendapat kabar jika anak didiknya telah meninggal dunia sekitar pukul 18.15 WIB.
Ia dihubungi oleh salah satu staf sekolah yang mengabarkan bahwa murid berinisial NFP dinyatakan meninggal karena diduga keracunan.
Saat itu juga, Jawadi meminta para guru untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Begitu dipastikan ternyata memang betul. NFP sudah meninggal karena keracunan," katanya, saat ditemui Tribun Jogja, Senin (26/4).
Jawadi sempat tak percaya, karena menurut pengetahuannya jika seseorang keracunan makanan tidak mungkin bereaksi sangat cepat.
"Kalau keracunan makanan itu enggak mungkin langsung meninggal. Anak itu kan meninggalnya pas ketika di jalan menuju rumah sakit. Tapi, ya, sekarang masih diselidiki polisi," jelas Jawadi.
Jawadi menuturkan, pada Minggu sore, NFP masih terlihat mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di salah satu masjid tak jauh dari tempat tinggalnya. Saat menjelang magrib, NFP izin pulang karena berniat untuk buka puasa bersama orang tuanya di rumah. (hda/maw/ard//nto/utitribun jogja/cep)