Perjuangan Bharada Komang Jadi Brimob Hingga Gugur Dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua
Jadi anggota Brimob rupanya keinginan Bharada Komang sejak kecil dan juga cita-cita sang ayah, perjuangannya masuk Brimob tidak mudah, sempat gagal
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Bharada I Komang Wiranata (22) punya cerita sendiri dibalik perjalanan karirnya hingga menjadi anggota Brimob.
Hingga akhirnya sulung dari empat bersaudara ini gugur saat bertugas di Papua.
Dia tewas dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (27/4/2021).
Wujudkan Cita- Cita Ayah
Perjuangan Bharada I Komang Wiranata (22) untuk menjadi anggota Brimob tentunya tidak mudah.
Ia sudah pernah merasakan pahitnya ditolak ketika mengikuti seleksi.
Baca juga: Kakak Andalan Gugur Setelah Kontak Senjata dengan KKB di Papua, Ketut Tetap Mantap Jadi Polisi
Selain memang sudah menjadi keinginanya sejak kecil untuk menjadi anggota Brimob.
Ternyata itu juga merupakan cita - cita dari almarhum ayahnya yang mengharapkan agar anak sulung kebanggaanya itu diterima menjadi abdi negara di satuan Brimob.
"Dua kali ia daftar, dulu pernah gagal sekali, kemudian dia belajar dari kegagalan tersebut hingga akhirnya bisa lulus seleksi dan sah menjadi anggota pada tahun 2019. Saat itu dia peringkat 2 se-indonesia, dia tes di Bali," ungkap I Kadek Pu Lani pamannya. Rabu (28/4/2021).
Sayangnya, ayahnya meninggal dunia sekitar 3 bulan sebelum Bharada I Komang Wiranata dilantik.
Padahal saat itu, kata I Kadek, ayahnya benar - benar ingin melihat secara langsung putra sulungnya tersebut sukses menjadi anggota Brimob, namun sayangnya takdir berkata lain, ayahnya lebih dulu meninggal dunia.
Diungkapkan Pamanya bahwa Bharada I Komang Wiranata pertama kali dinas di Bali sudah itu karena dia bagus, ia ditarik ke Jakarta.
Ini penugasan kedua kalinya untuk ke Papua, sebelumnya sering ditugaskan ke NTT.
"Dia itu sekolahnya SMP dan SMA di OKU Timur, setelah itu ia lama tinggal di Bali sambil bekerja dan belajar terus untuk ikut daftar jadi Brimob sampai akhirnya dinyatakan lulus seleksi disana," kata Made Sukarawan Kades Tegal Besar Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur.
Diketahui Bharada I Komang Wiranata merupakan anggota Brimob asal Kabupaten OKU Timur yang gugur dalam penugasan di Papua setelah kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Selasa (27/4/2021).
Sebelum Masuk Polisi Pernah Kerja di Gudang Minimarket
Jenazah anggota Brimob, Bharada I Komang Wiranata, diterbangkan dari Timika, Papua, menuju Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Rabu 28 April 2021 siang.
Bharada Komang Wira gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, Selasa 27 April 2021.
Rencananya jenazah akan diaben pada Kamis 29 April 2021.
Komang Wira kelahiran Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Sementara kampung asalnya di Bali adalah Banjar Basa, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan.
Sebelum mendaftar rekrutmen Polri, ia sempat tinggal di Marga kurang lebih satu tahun.
Bharada Komang Wira lahir di Desa Tegal Besar, 31 Mei 2000.
Usianya sekarang baru menginjak 21 tahun.
Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara, satu laki-laki dan dua perempuan dari pasangan (alm) I Made Biata dan Ni Wayan Sujati.
Salah satu keluarganya (kakak lain ibu), I Wayan Wirta Yasa, saat ditemui di Banjar Basa, Desa Marga, menuturkan kakek Bharada Komang Wira merupakan transmigran dari Bali ke Sumatera Selatan sekitar tahun 1970-an.
Sehingga, keluarga besar dari Komang Wira ini berada di dua wilayah di antaranya Darma Buana dan Tegal Besar, Sumatera Selatan.
Disinggung mengenai sosok korban, Wayan Wirta Yasa menceritakan Komang Wira sempat ke Bali sebelum ikut rekrutmen Polri.
Selama di Bali ia menjalin kekrabatan yang sangat baik dengan keluarganya di Bali.
"Orangnya sangat polos, sopan, gak neko-neko (macam macam). Kalau saya bilang A ya A, artinya orangnya penurut. Biarpun dia adik (lain ibu), dia adik yang paling saya sayangi," katanya.
Selama ini atau setelah ia menjadi polisi, memang tetap menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga di Bali.
Sesekali ia juga menghubungi keluarga di Bali sekadar menanyakan kabar sepupunya, adik, serta kakek-kakeknya juga.
Namun jika untuk liburan, ia memang lebih sering ke Sumatera Selatan karena saudaranya semua di sana.
"Sering kita telponan dengan komang (korban). Bahkan terakhir, Galungan kemarin dia nelpon ke Bali untuk tanyakan kabar juga," tuturnya.
Wayan Wirta Yasa menceritakan, ketika lulus SMAN 1 Oku Timur pada 2018, Komang Wira kemudian ke Bali untuk rencana mengikuti rekrutmen Polri.
Selama di Bali ia tinggal di Banjar Basa.
Sembari menunggu rekrutmen dilaksanakan, ia bahkan sempat bekerja di gudang minimarket wilayah Gianyar selama sekitar 6 bulan.
"Sambil menunggu waktu juga mungkin, Komang bekerja di gudang Indomaret yang di Gianyar itu," jelasnya.
Baca juga: Satu Anggota Brimob Gugur Setelah Terlibat Kontak Tembak dengan KKB di Ilaga Papua, Ini Kronologinya
Ketika rekrutmen akan dimulai, ia sudah mempersiapkam segala halnya mulai April 2019.
Setelah lengkap berkasnya, ia kemudian mendaftar lewat Sekolah Calon Bintara (Secaba) Umum mengingat domisili di Bali harus minimal 2 tahun.
Namun karena tak lolos administrasi, ia kemudian beralih ke Sekolah Calon Tamtama (Secata).
"Akhirnya di Secata yang lulus. Lulus Brimob akhir tahun 2019 lalu dan pelantikannya Desember 2019 di Watukosek, Jatim," tuturnya.
Kemudian, kata dia, setelah pelantikan, Komang Wira ini awalnya tugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Selang beberapa bulan, karena gawatnya di Papua akhirnya ia dikirim ke sana.
Namun, sebelum ke Papua sempat dikirim ke Kupang, NTT, di sana sekitar dua bulan.
Keluarga mengungkapkan, Komang Wira baru tiga bulan bertugas dalam operasi Nemangkawi 2021 di Papua.
"Ketika gencar kasusnya kerumunan di Jakarta, ia ditarik ke Jakarta lagi. Kemudian sekitar bulan Februari lalu atau baru tiga bulan yang lalu tugas di Papua," tutur Wirta Yasa.
"Kami sangat kaget sekali ketika mendengar kabar Komang meninggal ditembak. Dia adalah adik yang paling saya sayangi meskipun beda ibu," katanya lirih.
Kapolda Sumsel Pimpin Upacara Penyambutan Jenazah Bharatu (Anumerta) I Komang
Jenazah Bharatu (Anumerta) I Komang Wira Natha yang gugur ditembak KKB dalam operasi Nemangkawi Papua tiba di kargo Bandara Internasional SMB II Palembang, Rabu (28/4/2021) sekira pukul 19.30 WIB.
Warga Kecamatan Belitang II Kabupaten OKU Timur ini, langsung disambut dengan upacara militer yang dipimpin Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Dari pantauan, terlihat perwakilan keluarga Bharatu (Anumerta) I Komang Wira Natha turut hadir.
Tiba-tiba seorang perempuan yang diketahui Tante Bharatu (Anumerta) I Komang tak kuasa menahan tangis hingga pingsan.
Baca juga: Kapolri Beri Kenaikan Pangkat kepada Personel Brimob yang Tertembak KKB di Papua
Jenazah Bharatu (Anumerta) I Komang yang dibawa personil Brimob Polda Sumsel dengan langkah perlahan, langsung menuju Kereta Merta atau mobil jenazah.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri menuturkan, menerima jenazah Bharatu (Anumerta) I Komang yang gugur dalam operasi Nemangkawi dengan upacara secara militer.
"Besok (hari ini) jenazah akan dikremasi di kampung halamannya. Saya sebagai pimpinan Polri di Sumsel turut belasungkawa atas kepergian prajurit terbaik kami yang gugur. Ini menjadi pelajaran anggota lainnya untuk berbuat baik," katanya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunSumsel.com)