Imam Masjid dan Anaknya Dibacok Tetangga di Makassar, Berawal Dari Salah Paham Soal Pondasi Rumah
Seorang imam masjid di Kampung Timbuseng, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan menjadi korban penikaman.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Barakka Dg Bunga (60), seorang imam masjid di Kampung Timbuseng, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan menjadi korban penikaman, Jumat (30/4/2021) siang.
Polisi saat ini sedang memburu pelakunya.
Aparat keamanan pun telah mengantongi ciri-ciri serta identitas terduga pelaku.
Selain itu, anak korban, Syamsuri (40) juga turut dibacok pelaku menggunakan parang.
"Tadi kita sudah mendatangi TKP, tapi pelaku yang juga tetangga korban sudah melarikan diri," ujar Iptu Sugiman.
Pihaknya pun mengaku masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Baca juga: Polri: 99 Teroris Diamankan Pasca Ledakan Bom Gereja Katedral Makassar
"Jadi sementara masih dalam lidik pengejaran," ujar Iptu Sugiman.
Lebih jauh, Sugiman menjelaskan motif penyerangan dilatar belakangi kesalahpahaman.
"Jadi ini si korban (imam masjid) pasang pondasi di teras rumahnya, kebetulan ini orangtua pelaku tinggal di belakang," ungkap Sugiman.
Sehingga ada misskomunikasi antara pelaku dan korban karena menganggap jalannya akan ditutup.
Senada dengan Sugiman, istri Syamsuri, Santi (26), mengatakan hal yang sama.
Saat itu, kata Santi, sang imam Barakka Dg Bunga (60) yang juga mertuanya, sedang membantu anaknya Syamsuri membangun pondasi di depan rumah.
Pondasi untuk teras rumah Barakka dan anaknya.
Baca juga: Munarman Diduga Terlibat Kegiatan Baiat Terorisme di Makassar, Aziz Yanuar: Sudah Tersangka
Saat sedang bekarja, tiba-tiba, muncul DT tetangga sekaligus terduga pelaku.
DT yang tinggal tepat di belakang rumah Barakka, menghampiri sambil membawa badik dan parang yang diselipkan di kedua pinggangnya.
Dari pengakuan Santi (24) istri Syamsuri, DT menghampiri sambil memprotes pembangunan pondasi itu.
Alasannya, pondasi itu dianggap akan menghalangi atau mengganggu akses jalan menuju ruma DT.
DT dan Barakka pun terlibat adu mulut hingga berujung penikaman.
"Sempat cekcok sama bapak (Barakka), sebelum menikam. Karena nakira itu pondasi rumah natutupi jalannya ke belakang," kata Santi ditemui di pelataran Mapolsek Tamalate.
Baca juga: Polisi Tembak Mati Terduga Teroris di Makassar Karena Mengacungkan Pedang Secara Membabi Buta
Melihat ayahnya ditikam, Syamsuri pun menghampiri pelaku dan berusaha menyelamatkan Barakka.
Namun nahas, Syamsuri ikut ditebas terduga pelaku DT.
"Suamiku kena parang di punggungnya delapan jahitan, bapak (Barakka) ditikam di perut dekat dada, sama tangannya," ujar Santi.
Usai melancarkan aksinya kata Santi, DT langsung kabur.
Barakka dan Syamsuri yang terluka pun dibawa ke Puskesmas Barombong untuk mendapatkan perawatan.
Lebih kurang dua jam dirawat, keduanya diperbolehkan keluar.
Ayah dan anak itu, pun mendatangi Mapolsek Tamalate untuk melaporkan kejadian yang dialami.
Penulis: Muslimin Emba
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Ini Motif Penikaman Imam Masjid di Kelurahan Barombong Makassar, Berawal Salah Paham